WahanaNews.co |
Kapolda Bali, Irjen Pol Putu Jayan Danu Putra, menjelaskan, tim SAR gabungan
dari unsur Polri, TNI, BPBD Jembrana dan Basarnas Bali masih melakukan
pencarian korban tenggelamnya Kapal KMP Yunicee di perairan Gilimanuk, Bali.
Bahkan, Mabes Polri akan
menerjunkan robot penyelam untuk mencari korban dan kapal karam tersebut.
Baca Juga:
Tim Sar Dikerahkan Cari Kapal Angkut Wisatawan Dilaporkan Tenggelam di Takalar Sulsel
Jayan Danu juga menjelaskan,
titik lokasi kapal yang tenggelam sudah bergeser dari lokasi awal tenggelam.
Dari titik awal kapal
tenggelam yang sudah diketahui, bergeser ke arah selatan karena terbawa
derasnya arus bawah laut.
Namun belum diketahui sejauh
mana pergeseran kapal tersebut.
Baca Juga:
Kapal Jakarta-Lombok Kandas di Perairan Selayar, 22 Kru Hilang
Karena itu, Mabes Polri
mengirimkan tim dan peralatan berupa remotely
operated vehicle (ROV) atau robot penyelam ini untuk mendukung pencarian
bawah laut.
Karena, informasinya,
kedalaman selat Bali sekitar 50 meter.
Dengan kedalaman masih
jangkauan robot ini bisa diketahui posisi pastinya.
"Karena sudah berada di
kedalaman tersebut sudah tidak terlihat dari permukaan," terangnya.
Dia menegaskan, pencarian
oleh tim SAR gabungan dilakukan dengan menyisir laut selat Bali dan pesisir
pantai.
Dari upaya pencarian hari
kedua setelah kapal tenggelam Selasa (29/6/2021), selain menemukan satu orang
korban meninggal juga menemukan sejumlah perlengkapan kapal, mulai dari
pelampung, perahu karet, tabung oksigen dan sejumlah perlengkapan kapal yang
hanyut ke arah selatan dari lokasi awal karamnya kapal.
Karena selat Bali ini
derasnya memang ke arah selatan, tetapi pencarian tim SAR gabungan tidak hanya
berspekulasi harus ke arah selatan melainkan ke seluruh arah yang dimungkinkan
bisa menemukan korban yang masih hilang.
"Saat ini fokus pencarian
pada korban yang hilang. Sehingga selain SAR gabungan, potensi SAR lain seperti
nelayan sudah membantu pencarian," tegasnya.
Kabaharkam, Komjen Pol Drs
Arief Sulistyanto, yang meninjau proses pencarian di pokso Pelabuhan Gilimanuk,
menegaskan, fokus sekarang upaya pencarian korban yang masih belum ditemukan.
Pihaknya mengirimkan tim
penyelam dan peralatan dari direktorat Polair Baharham untuk mencari letak atau
posisi kapal karena sudah terbawa arus.
"Kalau sudah diketahui
posisinya, kita bisa melakukan upaya pencarian yang lebih intensif lagi. Apakah
korban masih ada dalam kapal, sehingga bisa dilakukan upaya evakuasi,"
terangnya.
Kendala ombak dan arus bawah
laut yang deras menjadi kendala yang dihadapi tim SAR gabungan.
Namun didukung dengan kepal
dari tim SAR gabungan serta bantuan tim dan peralatan dari Mabes Polri, upaya
pencarian lebih mudah dilakukan.
"Dengan derasnya arus bawah,
menggeser posisi kapal. Peralatan dan tim sudah berangkat Rabu pagi sudah
landing di Bandara Banyuwangi. Semoga tidak terjadi lagi pencarian menemukan
korban," tandasnya. [qnt]