WahanaNews.co | Upi Hartati (44) dan suaminya, Nursin (46) tengah berupaya mengumpulkan modal agar putera sulungnya, Rezkil Khairi (23) yang sedang menjalani masa tahanan di Lapas Kelas I Tangerang, Banten bisa buka usaha saat bebas kelak.
Bangunan mimpi mereka runtuh lantaran kamar Rezkil terbakar pada Rabu (6/7). Dia masuk dalam daftar 44 napi yang tewas.
Baca Juga:
48 Napi Berisiko Tinggi dari Jatim Dipindah ke Nusakambangan
"Ya kita udah rancang-rancang buat dia, sambil usaha (warung padang), sambil kuliah," kata Upi saat ditemui di RS Polri Kramatjati, Jakarta Timur, Kamis (9/9).
Rezkil merupakan narapidana narkotika yang divonis penjara kurungan lima tahun enam bulan. Ia telah menjalani hukuman hampir dua tahun. Jika mendapatkan remisi, dalam satu setengah tahun mendatang Rezkil akan bebas.
Menurut Upi, anaknya punya hobi memasak. Upi juga mengenang anaknya sebagai sosok yang perhatian kepada keluarga.
Baca Juga:
Bersih-bersih di Lapas Sumedang, Petugas Gabungan Gencar Sita Barang Terlarang
Pada malam sebelum peristwa itu terjadi, Rezkil sempat menghubungi Upi dan Nursin melalui sambungan video call. Ia meminta kiriman uang. Menurut Nursin, saat itu anaknya tampak sehat. Mereka saling bertukar kabar dan pikiran.
"Malam, jam sembilan jam sepuluhan masih (video call), sampai jam satu (dini hari) masih chat-an sama teman-temannya," tutur Nursin.
Namun, pada Rabu (6/9) pagi ia membaca berita di media online yang menyebutkan lapas Kelas I Tangerang dilalap api.
Baik Upi dan Nursin tidak menyangka kebakaran akan meluluhlantakkan rencana masa depan yang sedang mereka bangun untuk anaknya.
Pada pagi itu juga mereka segera bergegas ke lapas tersebut. Petugas di lapas mengatakan bahwa Rezkil masuk dalam daftar 41 korban yang meninggal pada pagi kelabu itu.
"Kita kemarin ingin anak selamat. Tahu-tahunya...," kata Upi tercekat tidak bisa melanjutkan kalimatnya.
Saat ini, Upi dan Nursin masih menunggu hasil dari proses identifikasi dari tim Disaster Victim Identification (DVI) terhadap 41 jenazah korban kebakaran Lapas Kelas I Tangerang.
Menurut Upi, Tim DVI Polri telah mengambil sampel DNA Nursin. Selain itu, ia juga telah menyerahkan dokumen yang memuat data pribadi dan sidik jari Rezkil seperti SIM, Ijazah, dan KTP. Upi berharap proses ini segera selesai dan Rezkil segera dikuburkan agar tenang.
"Di rumah sudah mulai tahlil, sudah banyak keluarga yang datang," kata Upi.
Sebelumnya, kebakaran hebat menghanguskan Blok C2 Lapas Kelas I Tangerang pada Rabu (6/9) dini hari. Kebakaran tersebut mengakibatkan setidaknya 44 penghuni lapas meninggal. Dua di antara korban tersebut merupakan warga asing. [rin]