"Ya kalau memang mau (catwalk), ya saling ngatur aja. Istilahnya, jangan (buat) kepadatan lalu lintas kayak begitu (yang lalu), mungkin lalu lalang itu (catwalk), lihat kondisi lalu lintas, sepi, ya bisa (catwalk). Jadi pengennya sih, silakan ada, tapi weekend saja" jelas dia.
Sejalan dengan itu, ketua RT 15 RW 04, Jalan Martapura, Kelurahan Kebon Melati, Kecamatan Tanah Abang, Jakarta Pusat, Nandayanti (31) juga merasa CFW lebih baik jika tidak dilaksanakan setiap hari. Sebab, warga setempat yang terhambat aktivitasnya karena padatnya pengunjung di Dukuh Atas.
Baca Juga:
Habis “Citayam Fashion Week”, Terbitlah “Cuan Thick at Runaway”
"Pengennya sih tetap ada, tapi dibatasi, jangan tiap hari juga, karena kan kasihan juga ya yang kerja-kerja terhambat, karena kan itu arena publik," ujar dia.
Dia merasa senang dengan lebih tertibnya pengunjung di lokasi CFW.
Ditambah lagi dengan jajaran dari kelurahan, Dinas Sosial (Dinsos), dan Penanganan Prasarana dan Sarana Umum (PPSU) yang sudah dengan concern menertibkan dan membantu menjaga kebersihan lingkungan. [rsy]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.