WahanaNews.co | Sugeng Suparwoto, Ketua Komite VII DPRK RI, kesal karena kebakaran gudang Pertamina Plumpang, Jakarta Utara, terjadi lagi setelah kejadian serupa pada 2009.
Kebakaran Pertamina Plumpang dilaporkan terjadi pada Jumat malam (3 Maret 2023) dan baru padam Sabtu dini hari (4 April 2023), dan berdampak pada warga sekitar yang menjadi korban, tewas dan luka-luka.
Baca Juga:
Proses Pencarian Korban Kebakaran Glodok Plaza DIhentikan Polisi
Puluhan orang diyakini telah tewas, ratusan menyelamatkan diri dengan mengungsi, dan rumah-rumah luluh lantak.
Menurut Sugeng, gudang Pertamina Plumpang sudah tua dan hampir 50 tahun.
Dikatakannya, DPR RI juga sudah berkali-kali mengingatkan pengelola gudang Pertamina Plumpang bahwa lokasi tersebut tidak aman karena dekat dengan pemukiman warga.
Baca Juga:
Temuan Baru Kebakaran Glodok Plaza, Polisi Ungkap Akibat Arus Pendek Videotron
"Dekat pemukiman. Sudah berulang kali kami ingatkan bahwa Plumpang sangat-sangat berbahaya," kata Sugeng, Sabtu (3/4), yang disiarkan Breaking News Kompas TV.
Bahkan DPRI RI, lanjut Sugeng, memprediksi kawasan Plumpang di Jakarta Utara akan masuk dalam daftar daerah rawan karena kemungkinan tidak aman.
“Dalam rapat dua tahun lalu kita kemukakan bahwa Plumpang karena letaknya yang strategis berpotensi tersentuh terorisme, karena dekat dengan jalan tol misalnya, bisa dijangkau orang yang mencoba berbuat jahat,” jelasnya.
“Kenyataan Komisi VII meminta audit ulang semua, ini masuk kategori tua. Selain itu, ada perubahan iklim yang tidak biasa, faktor alam yang meningkatkan ancaman tersebut,” tambah Pak Sugeng.
"Intinya komisi VII minta agar seluruhnya diaudit ulang, ini kategori tua. Apalagi terjadi perubahan iklim yang luar biasa, yang faktor alam meningkatkan ancaman," tambah Sugeng lagi.
Ia lantas menyebut, selain sudah renta, Depo Pertamina juga terancam terganggu perubahan iklim.
"Itu dibangun 50 tahun lalu. Misalnya, ancaman petir banyak komponennya metalurgi, besi dan sudah rawan undang petir. Kami sudah cerewet, minta pasang alat advance agar cegah terjadi bencana," ungap Sugeng.
Sebelumnya, korban meninggal dunia sementara tercatat 13 orang per Sabtu (4/2/2023) pagi ini.
Sementara itu, ratusan korban kebakaran kini telah mengungsi. Banyak korban mengalami luka-luka dan sebagian besar merupakan warga sekitar depo Pertamina Plumpang.
Kebakaran Pertamina Plumpang terjadi pada pukul 20.20 WIB, Jumat (3/3) malam. Sekarang api sudah padam dan pendinginan mulai berproses. [afs/eta]