WahanaNews.co | Bendahara Umum Partai NasDem Ahmad Sahroni merupakan salah satu nama yang termasuk dalam bursa kandidat cagub DKI.
Ahmad Sahroni digadang-gadang menjadi pengganti Anies Baswedan yang jabatannya akan segera berakhir. Lalu, apa tanggapan Ahmad Sahroni?
Baca Juga:
PKS Buka Peluang Usung Anies Baswedan di Pilkada DKI Jika Kalah Pilpres
"Terkait isu yang berhembus belakangan ini, tentang nama saya yang disebut-sebut sebagai calon Gubernur DKI Jakarta, saya sih sebenarnya mengalir saja," kata Sahroni kepada wartawan, Rabu (5/1/2022).
Namun, sebetulnya Sahroni tak punya mimpi menjadi Gubernur DKI. Sahroni justru berangan-angan menjadi suksesor Joko Widodo (Jokowi) sebagai Presiden RI.
"Sebenarnya, mimpi saya adalah jadi presiden. Namun, kalau kita lihat kondisi realistisnya di lapangan, ya mungkin masih perlu waktu," ucapnya.
Baca Juga:
Habiburokhman Tuding Balik Mahfud MD Terkait Wacana Penunjukan Gubernur Jakarta
Sahroni tak mempersoalkan dukungan kader yang mendorongnya maju sebagai cagub DKI di Pilkada 2024. Tapi, sebut dia, sejauh ini belum ada pembahasan resmi di internal NasDem perihal cagub DKI.
"Kembali ke Gubernur DKI Jakarta. Saya lihat dorongan yang muncul ini sebagai aspirasi dari kader, dan tentu hal itu sah-sah saja. Yang pasti, sejauh ini, dari komunikasi formal yang ada, pembahasan ini belum pernah muncul," terangnya.
Lebih lanjut Sahroni mengaku saat ini hanya fokus terhadap 2 jabatan yang diemban. 'Crazy rich Priok' itu sedang fokus menjalankan tugasnya sebagai anggota DPR dan Ketua Panitia atau Organizing Committee Formula E.
"Belum ada komunikasi maupun arahan terkait posisi gubernur. Jadi saya mau fokus saja bekerja sebagai anggota DPR dan Ketua Panitia Formula E," sebut Sahroni.
"Jika kemudian ada aktivitas marketing yang saya lakukan selama ini, itu semata untuk menaikkan suara partai," pungkasnya.
Diberitakan sebelumnya, bursa kandidat cagub DKI mulanya dilontarkan pimpinan DPRD DKI dari Fraksi Gerindra M Taufik. Ada 3 nama yang disebut Taufik, yakni Wakil Gubernur DKI saat ini Ahmad Riza Patria, mantan Wali Kota Tangerang Selatan Airin Rachmy Diani dan Menteri Investasi Bahlil Lahadalia.
DPP Gerindra menekankan bahwa pernyataan Taufik bukan sikap resmi partai. Namun, DPP Gerindra tidak melarang kadernya berbicara soal kandidat cagub DKI.
Sementara dukungan ke Sahroni agar maju di Pilgub DKI datang dari internal NasDem sendiri. Sahroni dinilai layak menjadi suksesor Anies sebagai Gubernur DKI.
"Nah kenapa kita memantaskan? Pertama, figur Sahroni menarik, muda, ngetren, punya duit, komunikasinya baik dengan semua pihak, merakyat, dia dermawan orangnya. Inilah, semua sudah cukup," sebut Ketua Teritorial Pemenangan Pemilu Jawa 1 DPP NasDem Effendy Choirie, Selasa (4/1).
Seperti diketahui, masa jabatan Anies Baswedan sebagai Gubernur DKI Jakarta habis pada Oktober 2022. Setelah Anies tak lagi menjabat, kursi Gubernur DKI akan diduduki oleh penjabat (Pj). [bay]