"Belum ada komunikasi maupun arahan terkait posisi gubernur. Jadi saya mau fokus saja bekerja sebagai anggota DPR dan Ketua Panitia Formula E," sebut Sahroni.
"Jika kemudian ada aktivitas marketing yang saya lakukan selama ini, itu semata untuk menaikkan suara partai," pungkasnya.
Baca Juga:
PKS Buka Peluang Usung Anies Baswedan di Pilkada DKI Jika Kalah Pilpres
Diberitakan sebelumnya, bursa kandidat cagub DKI mulanya dilontarkan pimpinan DPRD DKI dari Fraksi Gerindra M Taufik. Ada 3 nama yang disebut Taufik, yakni Wakil Gubernur DKI saat ini Ahmad Riza Patria, mantan Wali Kota Tangerang Selatan Airin Rachmy Diani dan Menteri Investasi Bahlil Lahadalia.
DPP Gerindra menekankan bahwa pernyataan Taufik bukan sikap resmi partai. Namun, DPP Gerindra tidak melarang kadernya berbicara soal kandidat cagub DKI.
Sementara dukungan ke Sahroni agar maju di Pilgub DKI datang dari internal NasDem sendiri. Sahroni dinilai layak menjadi suksesor Anies sebagai Gubernur DKI.
Baca Juga:
Habiburokhman Tuding Balik Mahfud MD Terkait Wacana Penunjukan Gubernur Jakarta
"Nah kenapa kita memantaskan? Pertama, figur Sahroni menarik, muda, ngetren, punya duit, komunikasinya baik dengan semua pihak, merakyat, dia dermawan orangnya. Inilah, semua sudah cukup," sebut Ketua Teritorial Pemenangan Pemilu Jawa 1 DPP NasDem Effendy Choirie, Selasa (4/1).
Seperti diketahui, masa jabatan Anies Baswedan sebagai Gubernur DKI Jakarta habis pada Oktober 2022. Setelah Anies tak lagi menjabat, kursi Gubernur DKI akan diduduki oleh penjabat (Pj). [bay]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.