WahanaNews.co | Hujan yang mengguyur wilayah Kota Kupang dan Kabupaten Kupang sejak Sabtu (24/12) malam hingga Minggu (25/12) siang ini memicu banjir di dua Kecamatan di Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur.
Dua Kecamatan yang terkena bencana banjir tersebut adalah Kecamatan Pariti dan Kecamatan Takari. Air dengan ketinggian hingga 1 meter merendam rumah warga sejak Minggu pagi.
Baca Juga:
Presiden Prabowo Sebut Tak Memiliki Saham Dimanapun
"Data sementara, laporan sementara dari Kabupaten terjadi di Kabupaten Kupang di wilayah Kecamatan Pariti dan Kecamatan Takari," kata Kepala BPBD NTT, Ambrosius Kodo saat dihubungi wartawan, Minggu (25/12) siang.
Menurut Ambrosius banjir di dua kecamatan itu terjadi akibat intensitas hujan yang tinggi dengan durasi yang sangat panjang.
Warga pun harus dievakuasi dan diungsikan ke tempat-tempat yang aman oleh petugas gabungan dari BPBD, TNI dan Polri.
Baca Juga:
Erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki Tewaskan 8 Orang, Warga Diminta Waspada
"Di Takari ketinggian air sampai satu meter," ujarnya.
Disampaikan Ambrosius, air juga menutupi jalan utama sehingga mengganggu aktivitas lalu lintas dan perjalanan masyarakat.
Dia menyebutkan di Kecamatan Pariti warga dievakuasi oleh petugas ke beberapa tempat ibadah seperti gereja.
Sedangkan di Kecamatan Takari banyak warga yang mengungsi secara mandiri dibantu petugas gabungan dari BPBD dan TNI/Polri ke rumah warga atau kerabat yang dianggap aman dan terbebas dari banjir.
"Karena hujan terus menerus sehingga sangat tidak dianjurkan untuk evakuasi ke tenda-tenda darurat," kata Ambrosius.
Dia belum bisa memastikan berapa banyak jiwa yang diungsikan akibat bencana banjir tersebut. "Belum ada data pastinya karena sementara masih didata oleh petugas (BPBD) di lapangan," ujarnya.
Dijelaskan Ambrosius, saat ini petugas gabungan masih tetap bekerja untuk mendata jumlah korban terdampak banjir.
Dia menyebutkan penyebab utama banjir karena NTT saat ini masuk dalam cuaca ekstrem yang berakibat pada tingginya curah hujan hingga memicu luapan air dari sungai dan kali. [eta]