“Untuk mengendalikan sumber penyakit dalam tanah, maka penggunan PGPR adalah solusinya,” ungkap dia.
“Kenapa ini kita sosialisasikan karena menurut hasil kajian BPTPH Maros beberapa waktu bahwa ini salah satu alternatif yang bisa mengendalikan penyakit dalam tanah untuk mencegah berbagai penyakit yang da dalam tanah. Sementara POC sendiri adalah pupuk perangsang tumbuh agar tanaman dapat tumbuh dengan subur dan sehat,” pungkasnya.
Baca Juga:
Sumedang Benchmarking Pengembangan Komoditas Tembakau di Jawa Barat, Optimalkan Potensi Lokal
Dikutip berbagai sumber bahwa Bakteri PGPR itu hidup berkoloni di sekitar perakaran tanaman dan bersifat menguntungkan bagi tanaman.
Bakteri ini memiliki peran yang sangat penting bagi pertumbuhan tanaman dan memberi keuntungan bagi proses fisiologi tanaman. Akar adalah sumber kehidupan, di sana terjadi pertukaran udara, unsur hara, dan dekomposisi. [ast]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.