WahanaNews.co | Gubernur Sumatera Barat (Sumbar), Mahyeldi, menyebut jika suplai pupuk ke petani di Ranah Minang mengalami kendala.
Hal itu salah satunya karena dipicu perang antara Rusia dan Ukraina.
Baca Juga:
Gubernur Sumbar Terbitkan SE Batasi Angkutan Saat Libur Isra Mikraj dan Imlek
Dia mengatakan, sebagai bentuk antisipasi, Pemprov Sumbar mendorong para peternak agar dapat mengolah pupuk organik.
"Terjadi kendala akibat dari perang Rusia-Ukraina yang menyebabkan salah satu komponen impornya terhambat sehingga berdampak pada lambatnya distribusi pupuk kepada petani," kata Mahyeldi dalam keterangannya, Sabtu (10/9/2022).
Mahyeldi bilang, Pemprov Sumatra Barat pada Jumat (9/9/2022) kemarin juga sudah menyampaikan persoalan distribusi pupuk yang terkendala ini kepada anggota Komisi XI DPR RI.
Baca Juga:
Mahyeldi Sebut Sumbar Masih Kekurangan Dokter
"Kemarin kita menerima kunjungan kerja spesifik Komisi XI DPR RI dalam rangka fungsi pengawasan ke Provinsi Sumbar terkait inflasi daerah," jelas Mahyeldi.
Pun, dia mengatakan, selain persoalan distribusi pupuk, pihaknya juga menyampaikan langkah-langkah strategis guna menekan laju inflasi.
Salah satu upaya itu dengan menjaga suplai pangan, ketersediaan pupuk, hingga mengintervensi pasar melalui operasi pasar, dan pameran.
Kemudian, dia menyebut ikhtiar lain dengan menjaga optimalisasi kelompok wanita tani (KWT) serta menggelar pameran.
Salah satunya yang terdekat adalah pameran terbesar "Sumbar Malagak" pada 29 September 2022 mendatang.
Menurut dia, dalam waktu dekat perwakilan Komisi XI juga akan melakukan kunjungan kerja ke Sumbar.
"Mudah-mudahan dengan kehadiran Komisi XI ini ke Sumbar, akan menambah semangat kami dan juga memberikan masukan berharga untuk terus menekan inflasi di Provinsi Sumbar," kata Mahyeldi. [gun]