WahanaNews.co | Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB-IDI) bersama IDI wilayah Lampung dan IDI Cabang Lampung Barat, Lampung, terus mendampingi dokter internship (magang) yang mengalami kekerasan hingga proses perlindungan hukum.
Dokter jaga Puskesmas tersebut, diketahui bernama Carel Triwiyono (29), warga Kelurahan Cempaka Putih, Kecamatan Ciputat Timur, Kota Tangerang Selatan, Provinsi Banten. Sementara dua pelaku penganiayaan berinisial AW (32) dan MH (41), keduanya merupakan warga Bandar Lampung.
Baca Juga:
Besok! Debat Pamungkas Pilgub Lampung Siap Digelar, Ini Temanya
Kejadian tersebut terjadi pada Sabtu (22/4/2023) sekitar pukul 05.20 WIB, di Puskesmas Fajar Bulan, Desa Mutar Alam, Kecamatan Way Tenong, Kabupaten Lampung Barat, Lampung, pada Hari Raya Idul Fitri 1441 Hijriah beberapa hari lalu.
Dilaporkan, terjadi penyerangan terhadap dua dokter internship yang bertugas jaga di Puskesmas tersebut oleh seorang pasien dan keluarganya.
Namun, korban baru melapor ke Polres Lampung Barat, Lampung, pada sore atau malam hari, karena masih dalam kondisi syok dan ada yang melaporkan juga mereka sempat diancam dengan keras.
Baca Juga:
Bulan Solidaritas Palestina 2024: Ribuan Masyarakat Lampung Berlayar dan Kibarkan Bendera di Selat Sunda
“Saya menerima laporan kejadian tersebut dari salah satu dokter tersebut di Fajar Bulan pada hari Minggu tanggal 23 sekitar pukul 09.00 WIB, kemudian saya berinisiatif segera menarik korban dari posisi di Fajar Bulan ke Liwa (sekitar 1 jam), agar bisa menjamin keselamatan mereka di tempat yang lebih terpantau keamanan dan fasilitasnya,” kata dr Iman Hendarman, Ketua IDI Cabang Lampung Barat, Lampung, Rabu (26/4/2023).
Kemudian, lanjut dr Iman, pihaknya segera berkoordinasi dengan Sat Reskrim Polres Lampung Barat untuk dapat mempercepat proses pemenuhan pemeriksaan (barang bukti video, visum, dan lain-lain).
“Sehingga, proses hukum dapat dilaksanankan,” sebutnya.