WahanaNews.co
| Tekanan ekonomi akibat pandemi Covid-19 tidak
berlaku bagi para petani porang di Kabupaten Madiun, Jawa Timur.
Bahkan,
kini mereka menjadi jutawan setelah hasil panennya diekspor ke berbagai negara,
yakni China, Jepang, Amerika, hingga Eropa.
Baca Juga:
KemenKopUKM Dukung UMKM Kuliner Inovatif Olah Porang Jadi Produk Bernilai Ekonomi Tinggi
Para
petani di Desa Durenan, Kecamatan Gemarang, Kabupaten Madiun ini terlihat
sumringah.
Betapa
tidak, saat pandemi Covid-19 seperti ini, mereka menerima uang rata-rata hingga
Rp 50 juta.
Uang
tersebut merupakan bantuan permodalan dari perbankan untuk tanaman porang milik
para petani.
Baca Juga:
Pemerintah Jawa Tengah Salurkan CPPD: 1.000 Warga Karanganyar Dibantu
Bahkan,
total bantuannya mencapai Rp 5,4 miliar.
Salah
seorang petani porang, Pujiono, mengaku mendapatkan hasil Rp 60 juta untuk satu
hektar lahan.
"Angka
itu belum termasuk bibit porang atau katak yang bisa ditanam kembali. Dari
bertanam porang, kami bisa meningkatkan kesejahteraan. Hasilnya sudah bisa
untuk beli tanah dan rumah," ungkapnya.
Umbi
porang asal Madiun menjadi andalan ekspor ke luar negeri, karena beragam manfaat
dan khasiatnya yang alami tanpa bahan kimia.
Hal
itulah yang membuat Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa, juga ikut melihat
hasil umbi porang dan penyaluran bantuan permodalannya di Pendopo Ronggo Jumeno,
Pemkab Madiun.
Porang
merupakan tanaman jenis umbi-umbian yang akan tumbuh bagus di kawasan tegakan
hutan.
Untuk
mendapatkan hasil yang bagus dan diminati pasar ekspor, porang harus tumbuh
alami tanpa bahan kimia sedikitpun.
Butuh
waktu 2-3 tahun untuk bisa memanennya. [qnt]