Sebanyak enam tower transmisi dilaporkan roboh akibat terjangan banjir bandang yang sekaligus memperlebar badan sungai hingga ratusan meter, sehingga struktur jaringan tidak lagi dapat difungsikan secara normal.
Akibat kerusakan tersebut, pembangkit di Arun tidak dapat menyalurkan listrik ke Banda Aceh secara optimal dan memaksa PLN menerapkan manajemen beban atau pemadaman bergilir demi menjaga stabilitas sistem.
Baca Juga:
Akses Terputus Bukan Halangan, PLN Kerja Ekstra Pulihkan Listrik di Beutong Ateuh
PLN sempat melakukan proses sinkronisasi sistem dari pembangkit Arun ke jaringan Aceh sebagai bagian dari tahapan pemulihan bertahap.
Pada Senin (8/12/2025), PLTMG Arun kembali menyuplai listrik ke gardu induk hingga wilayah Bireuen, Takengon, dan Samalanga.
Namun saat proses perluasan sinkronisasi dilanjutkan menuju Sigli dan Banda Aceh, muncul kendala teknis yang membuat penyaluran listrik harus dihentikan sementara demi alasan keselamatan sistem.
Baca Juga:
821 Petugas PLN Bekerja Nonstop, Pemulihan Listrik Aceh Tembus 65 Persen
“Kami tidak ingin memaksakan sistem bekerja dalam kondisi tidak aman karena justru berisiko menimbulkan gangguan yang lebih besar,” ujar Darmawan.
Dalam upaya percepatan pemulihan, PLN mengerahkan langkah-langkah luar biasa, termasuk penggunaan jalur udara untuk distribusi material berat akibat terputusnya akses darat ke lokasi tower transmisi.
Material perbaikan tower dengan bobot mencapai 35 ton terpaksa diangkut menggunakan helikopter secara bertahap agar proses rekonstruksi dapat segera dimulai.