WahanaNews.co | Warga padukuhan Gading IV, Kalurahan Gading, Kapanewon Playen dibikin heboh dengan keterlibatan Anggota TNI Kodim 0730 Gunungkidul dalam kasus pembuangan korban tabrak lari Handi dan Salsabila.
Warga tidak menyangka, salah satu pelaku dalam aksi tabrak lari di Nagreg hingga berujung ke pembuangan mayat dua sejoli di Sungai Serayu ini berasal dari Padukuhan Gading IV.
Baca Juga:
TNI Pecat Kolonel Priyanto, Tunjangan Pensiun Bakal Hangus
Kepala Dukuh Gading IV Supriadi mengatakan, pada awalnya warga tidak begitu heboh dengan kasus tabrak lari hingga berujung pembuangan mayat tersebut.
Namun setelah melihat mobil Panther yang diduga digunakan dalam aksi tersebut, warga mulai bertanya- tanya. Hal ini lantaran mobil mirip dengan mobil yang sering dibawa pulang Kopda Andreas Dwi Atmoko.
"Warga curiga karena mobil sangat mirip. Kemudian inisial pelaku Kopda DA semakin membuat warga mulai kasak kusuk," terangnya, Senin (27/12/2021).
Baca Juga:
Ini Alasan Oditur Militer Tetapkan Kolonel Priyanto Menjadi Terdakwa Pembunuhan Berencana
Diakuinya, para warga sempat beberapa kali melihat Kopda DA membawa mobil tersebut ke rumah orang tuanya. DA meskipun bukan lagi warga Gading, namun sering pulang ke rumah lantaran dalam beberapa tahun ini dinas di Kodim 0730 Gunungkidul.
Saat pulang ke rumah orang tuanya dia hanya sendirian. "Namun saat libur dia ke rumahnya di Purworejo atau Kebumen gitu, saya kurang hafal," ulasnya.
Supriadi mengakui bahwa dirinya adalah teman bermain saat masih remaja dan masih muda. Namun saat Andreas Dwi menjadi TNI dia mengaku kursng akrab dan tudak seperti dulu (sebelum jadi TNI)." Paling kalau papasan hanya saling menyapa gitu,tidak pernah ngobrol lagi," imbuh dia.