WahanaNews.co | Gempa Banten dengan kekuatan 6,6 yang terjadi Jumat (14/2) tidak menimbulkan korban jiwa. Hal itu berdasarkan laporan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lebak, Provinsi Banten.
"Kami hingga saat ini belum menerima laporan adanya warga korban jiwa akibat gempa itu, " kata Kepala Seksi Kedaruratan dan Logistik BPBD Lebak Agus Riza Faizal di Lebak, Minggu (16/1).
Baca Juga:
Gempa Sesar Anjak Langsa Magnitudo 4.4, Guncangan Kuat di Wilayah Perbatasan Aceh-Medan
Gempa bumi berpusat di Perairan Sumur Kabupaten Pandeglang pada titik koordinat 7,01 LS dan 105,26 BT dengan kedalaman 40 kilometer. Namun, seorang warga mengalami luka ringan. Dia tertimpa reruntuhan rumah. Saat ini kondisinya sudah membaik setelah menerima perawatan medis.
Saat ini, kata dia, jumlah kerusakan rumah di Kabupaten Lebak lebih kecil dibandingkan Kabupaten Pandeglang.
Akibat gempa banten, dari hasil pendataan rumah warga Kabupaten Lebak yang mengalami kerusakan tercatat 16 unit dengan kondisi rusak berat dan 108 unit kategori rusak ringan.
Baca Juga:
Pemkot Jakarta Barat Sosialisasi Mitigasi Gempa, Antisipasi Megathrust
Selain itu juga kerusakan gedung sekolah tujuh unit, lima sarana tempat ibadah dan satu kantor desa.
"Semua rumah yang rusak itu nantinya akan mendapat bantuan untuk diperbaiki," katanya.
Ia mengatakan, BPBD Lebak juga telah menyalurkan bantuan logistik kepada warga korban bencana gempa tektonik itu.
Penyaluran bantuan itu melalui kepala desa masing masing, karena tidak terjadi pengungsian.
Bencana gempa bumi yang mengakibatkan kerusakan rumah warga tersebut, maka pemilik rumah terpaksa mengungsi di rumah kerabat atau saudara.
Karena itu, bencana gempa ini tidak terjadi pengungsian dibandingkan bencana banjir bandang awal tahun 2020 di Lebak.
Meski tidak terjadi pengungsian, namun pemerintah daerah memberikan jaminan pelayanan dasar terhadap warga korban bencana.
"Kami kini tetap memfokuskan pendataan agar bantuan tepat sasaran untuk menerima bantuan," katanya. [rin]