WahanaNews.co | Meski rata-rata kekuatannya kecil, bermagnitudo di
bawah 5,0
Skala Richter, gempa di Sesar Garsela,
salah satu struktur sesar paling aktif di Jawa Barat, dapat berpotensi
menyebabkan kerusakan,
menurut pejabat Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG).
"Satu hal yang patut diwaspadai bahwa meskipun magnitudonya
kecil, tetapi karena sangat dangkal maka dapat merusak," kata Kepala
Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono,
di Jakarta, Senin (2/11/2020).
Baca Juga:
Viral Kades Nyawer di Klub Malam, Dana Desa Rp130 Juta Terancam Ditahan
"Banyak kasus gempa kekuatan di bawah 5,0 dan menimbulkan
kerusakan," tambahnya.
Menurut BMKG, gempa sering terjadi di zona Sesar Garsela namun
magnitudonya rata-rata tidak sampai melebihi 5,0. Meski begitu, guncangan
akibat gempa di zona sesar itu seringkali dirasakan oleh masyarakat karena
pusatnya sangat dangkal.
Pada Minggu (1/11/2020),
Kabupaten Bandung dan Garut di
Provinsi Jawa Barat menghadapi gempa tektonik dengan magnitudo 4,0.
Baca Juga:
Tewas Saat Sembelih Sapi Kurban, Detik-detik Terakhir H. Cholid Bikin Merinding
Episenter gempa tersebut berada di darat pada koordinat 7,20 LS
dan 107,60 BT, sekira 21 km arah tenggara Kabupaten Bandung, pada kedalaman lima kilometer.
Guncangan akibat gempa itu dirasakan di Pengalengan dengan
intensitas III MMI, terasa seakan ada truk berlalu.
Di Ciparay, Majalaya, Baleendah, Soreang, dan Parompong getaran
gempa terasa dengan intensitas II MMI, membuat benda-benda ringan yang
digantung bergoyang.
Daryono menjelaskan, gempa yang berpusat di Sesar Garsela
menyebabkan kerusakan di
Rancaekek dan Nagreg pada 18 Juli 2017.
Saat itu gempa mengakibatkan kerusakan pada Control Room Kamojang
4 milik Pertamina Geothermal Energy serta beberapa rumah warga di Kecamatan
Ibun dan Kertasari.
Jika mengamati klaster gempa-gempa yang terjadi di Garut selatan,
Daryono mengatakan, maka polanya tampak berarah barat daya�"timur laut.
Ia menjelaskan, struktur Sesar Garsela jalurnya memanjang dari
selatan Garut ke selatan Bandung. Aktivitas gempa
yang terjadi di zona itu dominan memiliki mekanisme sumber sesar geser.
Dilansir Antara, jika ditarik garis lurus yang panjangnya sekitar
42 kilometer, Zona Sesar Garsela terbagi dalam dua segmen, yaitu Segmen Rakutai
dan Segmen Kencana yang sama-sama aktif.
Menurut Daryono, hingga saat ini belum diketahui laju pergeseran sesar
dan magnitudo tertarget yang dapat dilepaskan oleh Sesar Garsela. [dhn]