"Till 21.15 WIB, hasil pemantauan BMKG mencatat enam aktivitas gempa bumi di wilayah ini," ungkapnya. Ia mengajak masyarakat untuk tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang belum dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Sebelumnya, akibat gempa bumi magnitudo 4,8 pada Minggu (31/12/2023) malam, ratusan rumah mengalami kerusakan berat, ringan, dan sedang.
Sedangkan sebelas orang mengalami luka-luka. Selain itu, pasien di RSUD Sumedang harus dievakuasi ke tenda darurat.
Baca Juga:
PLN dan Masdar Tandatangani MoU Pengembangan PLTS Terapung di Indonesia
Pemkab Sumedang menetapkan status tanggap darurat pascagempa bumi yang terjadi beberapa kali pada Minggu (31/12/2023) kemarin dengan magnitudo tertinggi 4,8.
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) pun menyalurkan sejumlah bantuan kepada korban dan petugas yang bertugas di lapangan.
"Per hari ini Bapak Pj Bupati Sumedang, Bapak Herman sudah menetapkan status tanggap darurat selama tujuh hari. Artinya dengan tanggap darurat pemerintah pusat melalui BNPB mengerahkan segala sumber daya yang dimiliki untuk membantu penanganan bencana secara komprehensif," ujar Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto usai meninjau korban gempa di Cipameungpeuk, Sumedang, Senin (1/1/2024).
Baca Juga:
Diduga Gagal Nyalip, Pria Asal Sumedang Tewas Terlindas Truk di Jalan Bandung-Cirebon
Ia mengatakan dukungan awal yang diberikan yaitu uang operasional sebesar Rp 350 juta. Dana tersebut dapat digunakan selama sepekan untuk makan, MCK, dan kebutuhan dasar masyarakat yang terdampak.
Termasuk dalam alokasi dana tersebut adalah untuk memenuhi kebutuhan operasional petugas TNI-Polri, relawan, dan BPBD. Selain itu, termasuk juga untuk peralatan tenda, makanan siap saji, sembako, dan berbagai barang kebutuhan lainnya.
"Sudah tentu ini adalah kebutuhan awal, nantinya Pak Bupati bersama-sama dengan Kapolres Sumedang dan Dandim Sumedang yang akan mengevaluasi setiap hari, dengan arahan dari Bapak Asdam," ungkapnya.