Kita coba komunikasikan karena memang permasalahanya lebih dominan masuk ranah litigasi. Kita mengajak orang-orang supaya diterima kehadirannya supaya dicoba pendekatan nonlitigasi. Itu sulit karena sudah melalui mekanisme litigasi beracara di peradilan. Masalah ini, domain yang paling besar ada di Kemenag sebenarnya, ya. tugas kami hanya membantu menyajikan data,” terang Budi.
Lanjut Budi Jaya, masalah pelayanan akan mengikuti. Jika data sudah diperbaiki sudah dibenahi minimal potensi ketidakpastian terhadap objek bidang tanah dapat diperbaiki.
Baca Juga:
Polemik Parit Gajah: Warga Penuntungan Akan Melaporkan PT Laot Bangko ke DPR Subulussalam
“Artinya permasalahan soal tanah dengan data yang sudah diperbaiki dapat berkurang. Memang, dimanapun masalah pertanahan sangat seksi isunya, kalau tidak segera dilakukan klarifikasi. Tentu bersinergi dengan awak pers dapat menjadi sarana berkomunikasi dengan masyarakat,” ucap Budi.
Jaya komitmen untuk melakukan komunikasi publik yang terbuka dengan perangkat hubungan masyarakat di kantor yang ia pimpin.
“Oleh karena itu saya sangat mendukung bersinergi dengan media pers dalam usaha menampung informasi perihal pertanahan di masyarakat, di Kota Depok,” harap Budi.
Baca Juga:
PT. Laot Bangko Gali Parit Gajah, Puluhan Warga Subulussalam Tutup Akses Jalan
Budi Jaya yang telah senior di BPN ini, mengisahkan pengalaman kerjanya di banyak daerah. Ia cerita pernah bertugas di Ambon-Maluku, Bireuen-Nanggroe Aceh Darussalam (NAD), Sumatera Utara, Sumatera Selatan, hingga Jawa Barat. Sebelum menjadi Kakan BPN Kota Depok, ia betugas di BPN Kabupaten Bogor.
[Redaktur: Hendrik Isnaini Raseukiy]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.