WahanaNews.co, Surabaya - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menyapa sebanyak 1.042 Pilar Sosial se Madura di Gedung DBL Arena, Surabaya, beberapa hari lalu.
Pilar Sosial yang hadir tersebut, terdiri dari 783 Pendamping Program Keluarga Harapan (PKH), 187 Taruna Siaga Bencana (Tagana), dan 72 Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK).
Baca Juga:
Pemprov Sumatera Barat Tanggung Premi BPJS Ketenagakerjaan untuk 3.000 Nelayan
Dalam suasana yang hangat dan akrab tersebut, Gubernur Khofifah mengatakan, banyak sekali capaian Jawa Timur yang didapatkan berkat kontribusi besar para Pilar Sosial. Sebab, mereka lah yang berada di garda terdepan dan terjun langsung ke masyarakat untuk menanggulangi masalah.
"Terimakasih kami sampaikan pada panjenengan semua, berbagai Capaian Keberhasilan Provinsi Jatim ini juga berkat kontribusi dan kerja keras para pilar sosial," tuturnya.
Beberapa capaian tersebut, terang Khofifah, salah satunya penghargaan persentase kategori desa cepat berkembang tertinggi di Indonesia. Kemudian, jumlah Desa Mandiri di Jawa Timur yang mencapai 1.490 atau 23,88% dari total 6.238 Desa Mandiri di Indonesia.
Baca Juga:
BPJS Ketenagakerjaan Melindungi Ratusan Kader Keluarga Berencana di Solo
“Dari total 11.456 desa mandiri di Indonesia, sebanyak 24,44 persen atau 2.800 desa mandiri ada di Jatim. Tak hanya tinggi, tapi tertinggi. Kenapa Jatim bisa miliki capaian Desa Mandiri setinggi ini? Karena dedikasi pilar sosial yang sangat luar biasa,” ungkapnya.
Tidak hanya Desa mandiri, Desa Devisa di Jatim juga tertinggi diantara desa di seluruh provinsi di Indonesia. Jumlahnya mencapai 149. Ini berarti, kita memiliki 24% Desa Devisa dari total 613 desa se-Indonesia per September 2023.
"Yang terakhir kemarin, ada kelor dari Sumenep yang berhasil diekspor ke Jerman,” ujarnya.