Lebih lanjut, Khofifah juga menyampaikan Provinsi Jatim berhasil menurunkan angka kemiskinan ekstrem sangat signifikan bahkan dibawah rata-rata nasional. Kemiskinan ekstrem Jatim pada tahun 2021 sebesar 2,23 persen, Maret 2022 sebesar 1,8 persen, September 2022 sebesar 1,56 persen, dan Maret 2023 sebesar 0,82 persen.
"Angka kemiskinan ekstrem di Jatim turunnya ekstrem sekali, berhasil turun hingga 3,58% dalam tiga tahun terakhir. Pendamping PKH berhasil memberikan pendampingan luar biasa, TKSK Jatim yang responsnya cepat sekali, Tagana yang selalu siap siaga, dan Jatim Social Care yang memiliki kepedulian yang luar biasa. Terima kasih semuanya," ungkapnya.
Baca Juga:
Pemprov Sumatera Barat Tanggung Premi BPJS Ketenagakerjaan untuk 3.000 Nelayan
"Alhamdulillah Penurunan kemiskinan ekstrem kita ekstrem sekali. Semoga data hasil survey Jatim per September 2023 insya Allah mendekati 0%," imbuhnya.
Secara khusus, kepada para Tagana, Khofifah memuji kesiapsiagaan mereka dalam menghadapi berbagai macam kemungkinan. Terlebih dengan keadaan geografis Jawa Timur.
"Kita tidak pernah meminta bencana. Tapi memang harus diakui kalau sebagian wilayah Indonesia, termasuk bagian Jawa Timur ini, memang Ring of Fire. Tapi semangat dan animo teman-teman semua luar biasa," katanya.
Baca Juga:
BPJS Ketenagakerjaan Melindungi Ratusan Kader Keluarga Berencana di Solo
Di akhir, Gubernur Khofifah kembali menyampaikan apresiasi dan berterima kasih kepada seluruh Pilar Sosial di Jatim. Dikatakannya, masing-masing mereka memiliki tingkat kesholehan sosial tinggi yang menjadi inti dari kesholehan agama.
"Terimakasih atas seluruh dedikasi dan kerja keras panjenengan semua. Mari kita terus jaga perdamaian, kerukunan, dan persaudaraan di antara kita semua,” pungkasnya.
Sebagai bentuk apresiasi atas kerja keras pilar sosial, Gubernur Khofifah didampingi Kepala Dinsos Provinsi Jatim Dra Restu Novi Widiani MM menyerahkan tali asih sebesar Rp1 juta kepada 1.042 pilar sosial se-Bakorwil Pamekasan.