Awan panas guguran kelima meluncur pada pukul 16.22 WIB yang
tercatat dengan amplitudo 15 mm dan durasi 112 detik. Jarak tidak teramati
karena cuaca mendung dan berkabut.
Kemudian keenam pada pukul 16.56 WIB yang tercatat di
seismogram dengan amplitudo 15 mm dan durasi 96 detik. Jarak luncurnya tidak
teramati karena cuaca berkabut dan mendung.
Baca Juga:
Wajib Tahu, Ini Tanda Gunung Api Akan Meletus dan Sederet Penyebabnya
Awan panas guguran ketujuh pada pukul 17.14 WIB yang
tercatat dengan amplitudo 2 mm dan durasi 11 detik. Jarak luncur 400 meter ke
arah barat daya.
Terakhir, terjadi pada pukul 17.17 WIB. Awan panas guguran
ini tercatat dengan amplitudo 7 mm dan durasi 72 detik. Jarak luncur 800 meter
ke arah barat daya.
Sebelumnya, selama periode pengamatan Rabu (20/1) pukul
00.00 sampai 06.00 WIB, BPPTKG juga mencatat tiga kali awan panas guguran
keluar dari Gunung Merapi dengan jarak luncur maksimum 1.200 meter ke arah
barat daya.
Baca Juga:
Gunung Merapi Ngamuk Lagi, Luncurkan 40 Kali Guguran Lava Pijar
Status Gunung Merapi hingga saat in berada pada level III
atau Siaga dengan potensi bahaya berupa guguran lava dan awan panas yang
melintasi sungai Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng, dan Putih sejauh maksimal lima
kilometer.
Sedangkan apabila terjadi letusan eksplosif, lontaran
material vulkanik dapat menjangkau radius 3 km dari puncak. BPPTKG merekomendasikan
penambangan di alur sungai-sungai yang berhulu di Merapi dalam KRB III untuk
dihentikan. [qnt]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.