Erupsi pertama pada Rabu tercatat pada pukul 00.33 WIB, dengan tinggi kolom abu mencapai 800 meter di atas puncak (setara 4.476 mdpl).
Kolom abu terpantau berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas tebal ke arah barat daya. Erupsi ini tercatat dengan amplitudo maksimum 22 mm dan durasi 120 detik.
Baca Juga:
Enam Gunung Api Berstatus Siaga dan Awas, Badan Geologi Peringatkan Bahaya Erupsi
Gunung Semeru, yang terletak di perbatasan Kabupaten Lumajang dan Malang, saat ini berstatus Waspada.
Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) mengeluarkan beberapa rekomendasi, termasuk larangan aktivitas di sektor tenggara sepanjang Besuk Kobokan sejauh 8 kilometer dari puncak.
Di luar jarak tersebut, masyarakat diminta menghindari area sejauh 500 meter dari tepi sungai karena risiko perluasan awan panas dan aliran lahar hingga 13 kilometer dari puncak.
Baca Juga:
Erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki Tewaskan 8 Orang, Warga Diminta Waspada
PVMBG juga mengingatkan masyarakat untuk tidak beraktivitas dalam radius tiga kilometer dari kawah Gunung Semeru karena risiko lontaran batu pijar.
Selain itu, kewaspadaan terhadap potensi awan panas, guguran lava, dan lahar hujan di sepanjang Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat, serta sungai kecil yang menjadi anak aliran Besuk Kobokan, tetap diperlukan.
[Redaktur: Elsya Tri Ahaddini]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.