WahanaNews.co |
Usai menjalani vaksinasi Covid-19, seorang mahasiswi berinisial AW (24) sempat
mengalami kelumpuhan. Bupati Aceh Barat Haji Ramli MS mengungkapkan kelumpuhan
AW tidak terkait penyuntikan vaksin COVID-19.
Baca Juga:
Dampak Kejam Blokade Israel, 600 Ribu Anak Palestina Berisiko Lumpuh
"Berdasarkan hasil investigasi yang dilakukan oleh
Dinas Kesehatan Aceh Barat, peristiwa yang dialami oleh AW ini tidak terkait
vaksin. Mungkin karena faktor penyakit lain," kata Bupati Ramli MS seperti
dilansir Antara, Senin (9/8/2021).
Hal itu disampaikan Ramli dengan didampingi Kapolres Aceh
Barat AKBP Andrianto Argamuda SIK dan Dandim 0105 Aceh Barat Letkol Inf Dimar
Bahtera di Meulaboh.
Menurutnya, hasil investigasi yang dilakukan Dinas Kesehatan
Aceh Barat juga memperlihatkan bahwa sebelum proses penyuntikan vaksin Sinovac,
petugas medis sudah melakukan pemeriksaan kesehatan. Saat itu AW dinyatakan
sehat, sehingga bisa divaksinasi.
Baca Juga:
Pemerintah AS Berencana Setop Dana Vaksin Global untuk Negara Berkembang
Ia juga menegaskan bahwa proses penyuntikan vaksin kepada AW
juga dilakukan sesuai prosedur dan permintaan sendiri dari pasien alias tanpa
pemaksaan.
Ramli MS menegaskan, sebelum mengalami sakit, AW diketahui
memiliki beberapa penyakit, di antaranya penyakit asam lambung, tifus, dan
keluhan sakit lainnya.
Agar penyakit yang dialami oleh pasien tersebut menjadi
jelas dan terang, pasien AW sudah dirujuk ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD)
Zainoel Abidin Banda Aceh guna dilakukan pemeriksaan kesehatan lebih lanjut.
"Soal biaya pengobatan Amelia Wulandari, juga
sepenuhnya ditanggung oleh Pemerintah Kabupaten Aceh Barat," katanya
menegaskan.
Ramli MS juga menegaskan tidak ada niat dari seorang ayah
untuk mencelakai anaknya. Begitu juga pemerintah, tidak ada niat untuk
mencelakai rakyatnya dengan program penyuntikan vaksin COVID-19.
"Yang dipikirkan oleh pemerintah saat ini bagaimana
agar masyarakat sehat dan tidak terpapar virus Corona. Tidak ada negara yang
mau melihat rakyatnya menderita, pemerintah ingin agar masyarakat sehat dan
terhindar dari pandemi COVID-19," kata Ramli MS.
Sebelumnya, AW sempat mengalami kelumpuhan usai divaksinasi
Corona. Namun kini anggota tubuhnya sudah dapat digerakkan kembali meski belum
normal.
"Sekarang kaki dan tangannya sudah mulai dapat
digerakkan. Kalau kemarin itu memang tidak bisa digerakkan sama sekali,"
kata paman AW, AM, saat dikonfirmasi, Senin (2/8).
AM mengatakan keponakannya menjalani vaksinasi untuk
keperluan administrasi di kampus. AW disebut telah menjelaskan ke petugas medis
di Puskesmas bila dia mengalami riwayat penyakit lambung akut.
Pihak puskesmas disebut meminta AW berkonsultasi dengan
dokter spesialis di rumah sakit. Menurut AM, pihak kampus juga membolehkan AW
tidak divaksinasi tapi harus menyertakan surat keterangan dari dokter.
AW kemudian mendatangi dokter spesialis di sebuah rumah
sakit swasta di Aceh Barat. Sang dokter disebut tetap meminta AW menjalani
vaksinasi Corona.
AM menjelaskan AW akhirnya terpaksa menjalani vaksinasi pada
Selasa (27/7) karena batas pengisian KRS tinggal sehari lagi. Usai disuntik, AW
disebut mulai mengalami gejala pada sore hari.
"Malamnya mual-mual, lalu kejang-kejang, kulitnya
membiru, tangan dan kakinya semua kaku dan pingsan sebanyak empat kali lalu
dibawa ke rumah sakit," jelas AM.
[dhn]