WahanaNews.co, Subang - Bus yang mengangkut rombongan siswa dari SMK Lingga Kencana, Depok, mengalami kecelakaan di Subang, Jawa Barat, yang diduga disebabkan oleh kondisi bus yang tidak layak jalan.
Pihak sekolah mengakui bahwa mereka hanya memeriksa legalitas perusahaan travel tanpa memastikan kondisi bus yang akan digunakan.
Baca Juga:
Dear Traveler! Ini Tips dari Pilot Bagi Kamu yang Takut Terbang
"Kami tidak memeriksa kondisi bus, yang kami lihat hanya izin-izinnya saja. Saya melihat bahwa legalitasnya ada," ungkap Kepala SMK Lingga Kencana, Sarojih, kepada wartawan, Senin (13/5/2024).
Akibat kecelakaan tersebut, sebanyak 11 orang meninggal dunia, dengan 10 di antaranya merupakan sivitas SMK Lingga Kencana.
Kondisi bus yang tidak layak jalan diduga menjadi salah satu penyebab terjadinya kecelakaan.
Baca Juga:
4 Tips Bagi Traveling yang Minim Budget
Sarojih menambahkan bahwa saat ini pihak sekolah fokus menangani korban yang meninggal dunia atau selamat terlebih dahulu.
Setelah itu, pihak sekolah akan membahas langkah yang akan ditempuh terkait perusahaan travel yang mengangkut rombongan tersebut.
"Ya, nanti kami akan mempelajari terlebih dahulu mengenai hal itu. Kami akan bermusyawarah terlebih dahulu bagaimana tindak lanjutnya. Namun, saat ini fokus utama adalah untuk menangani korban," ujar Sarojih, melansir Detik, Senin (13/5/2024).
Pernah Pakai Travel yang Sama Sebelumnya
Bus dari perusahaan travel Trans Putera Fajar yang mengangkut rombongan siswa SMK Lingga Kencana Depok mengalami kecelakaan di Subang, Jawa Barat, yang mengakibatkan 11 orang meninggal dunia.
Pihak sekolah menyatakan bahwa bus yang mengalami kecelakaan tersebut disediakan oleh pihak travel.
Kepala SMK Lingga Kencana, Sarojih, mengatakan bahwa pihak sekolah sudah dua kali mengadakan acara perpisahan ke luar kota. Dia menjelaskan bahwa pihak sekolah bekerja sama dengan perusahaan travel untuk menangani perjalanan tersebut.
"Karena kami sudah berjalan di tahun yang pertama. Tahun yang pertama saya pernah ikut. Dan itu hasilnya pun sangat memuaskan. Makanya di tahun ini kami pakai travel tersebut. Karena di awal saya selalu membicarakan, tolong berikan pelayanan yang terbaik sesuai dengan di tahun yang kemarin. Karena ini adalah untuk melayani anak-anak," ujar Sarojih.
Dia mengatakan sekolah hanya berkomunikasi dengan pihak travel. Selanjutnya, menurut dia, pihak travel-lah yang menyediakan bus untuk mengangkut rombongan itu.
"Karena kita kerja samanya dengan travel. Will Travel ya. Jadi kita kontrakin dengan Will Travel. (Nama travel-nya) Will in," ucapnya.
"(Soal tiga bus yang beda) itu nanti didalaminya di travelnya," sambungnya.
[Redaktur: Elsya Tri Ahaddini]