Sebelum adanya bantuan tersebut, para petani harus membawa pompa dari mesin diesel dan membutuhkam minimal lima kali pengairan dalam sekali masa tanam.
Dengan adanya bantuan dari Ganjar itu juga bisa mengurangi beban petani dalam mengakses pengairan untuk persawahan.
Baca Juga:
Polda Kalsel Berhasil Selamatkan 463.299 Petani dari Peredaran Pupuk Ilegal
"Karena saat musim kemarau itu bawa pompa dari mesin diesel. Biasanya satu kali masa tanam membutuhkan minimal 5 kali pengairan. Satu kali pengairan habiskan 10 liter solar, dan pembelian solar sekarang dibatasi," ungkap Mustangin.
"Kalau air itu memang kebutuhan pokok. Jadi, sekarang petani tambah sukses dengan adanya bantuan tersebut," sambung Mustangin.
Sementara itu, Hendro Triyantoro, salah satu perangkat Desa Krandegan menyampaikan bantuan dari Ganjar Pranowo itu dapat memberikan kebutuhan air tak kurang dari 70 persen dari total 200 hektar lahan persawahan di desanya.
Baca Juga:
Kekeringan Ancam Panen Padi di Labura, Petani Terancam Rugi
"Ada sekitar 100 petani yang mendapat manfaatnya. Itu dapat diakses secara gratis untuk pengairan," kata Hendro. Alat senilai Rp 450 juta itu juga bisa menghasilkan daya listrik hingga 18.000 watt.
Dengan begitu, para petani tidak lagi khawatir untuk menghidupkan pompa air, terutama saat memasuki musim kemarau.
"Kalau dulu hanya bisa tanam sekali atau dua kali, sekarang bisa tiga kali. Dulu kalau musim kemarau sering gagal panen karena kurang air, kalau sekarang sudah tidak," ucap Hendro. [ast]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.