WahanaNews.co, Medan - Universitas Prima Indonesia (Unpri) Medan memberikan keterangan mengenai penemuan lima jenazah di kampus mereka pada Selasa (12/12/2023).
Menurut Wakil Dekan Fakultas Kedokteran Unpri Medan, Kolonel drg Susanto, jenazah tersebut sebenarnya digunakan sebagai bahan praktikum anatomi bagi mahasiswa kedokteran Unpri. Jenazah tersebut umumnya dikenal dengan sebutan kadaver.
Baca Juga:
Destinasi Hits Terbaru Indonesia, 5.000 Wisatawan Serbu IKN Setiap Hari
"(Jadi) di dalam laboratorium anatomi, salah satu media belajarnya adalah kadaver yaitu tubuh manusia yang diawetkan. Di laboratorium FK Unpri terdapat 5 kadaver, satu perempuan dan 4 laki laki," ujar Susanto melalui keterangan videonya, Rabu (13/12/2023).
Susanto menjelaskan, keberadaan kadaver di Unpri Medan untuk menunjang proses belajar dan mengajar di laboratorium anatomi atau ilmu urai.
"Kami sangat yakin di setiap Fakultas Kedokteran di Indonesia memiliki cadaver sebagai media pembelajaran dan peraturan tentang kadaver sebagai media pembelajaran ilmu urai atau anatomi telah diatur undang undang," jelasnya.
Baca Juga:
Netanyahu Tawarkan Rp79 Miliar untuk Bebaskan Satu Sandera di Gaza
Melansir Kompas.com, Susanto juga membantah adanya isu yang menyebutkan bahwa ada dua mayat korban pembunuhan di Unpri Medan.
"Dengan tegas saya nyatakan tidak ada kasus pembunuhan di lingkungan Unpri seperti yang diisukan di masyarakat. Bila memang ada tindak pembunuhan di Unpri, maka saya sebagai salah satu pimpinan yang pertama melaporkan kepada pihak yang berwajib," ujarnya.
Di sisi lain Susanto juga menyayangkan adanya oknum polisi dari Polrestabes Medan yang kurang berkoordinasi saat melakukan penggeledahan di Unpri Medan, Senin (11/12/2023).