WahanaNews.co | Saat
proses eskavasi situs Kumitir di Dusun Bendo, Desa Kumitir, Kecamatan Jatirejo,
Kabupaten Mojokerto, ditemukan kerangka manusia. Diketahui, situs tersebut
merupakan peninggalan kerajaan Majapahit.
Baca Juga:
Update Kasus Judol: Polisi Gerebek Rumah di Cengkareng hingga Warnet di Kendal
Arkeolog Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) jawa Timur
(Jatim), Wicaksono Dwi Nugroho mengungkapkan, kerangka manusia itu ditemukan
pada hari ke-8 eskavasi tahap dua berlangsung. Rencananya eskavasi ini akan
dilakukan selama 1-30 Maret 2021.
Saat ditemukan petugas penggali mendapati sebuah tengkorak
manusia yang masih utuh dalam kondisi tengkurap. Selain itu, juga terdapat
potongan-potongan tengkorak hanya berjarak beberapa puluh sentimeter dari
lokasi penemuan yang pertama.
"Posisi saat kita temukan memang sudah seperti ini,
tengkurap dan posisi tangan menekuk ke arah dada kemudian wajah seperti
menghadap ke barat," kata Wicak.
Baca Juga:
Kasus Judol Komdigi Terbongkar saat Usut Situs 'Sultan Menang'
Kerangka itu ditemukan berada di kedalam 60 cm dari
permukaan tanah. Meski berlokasi di sebelah area pemakaman Islam dusun
setempat, Wicak mengaku enggan berspekulasi. Hal itu setelah ia menemukan
beberapa keanehan pada tengkorak manusia itu.
"Jika ini dibandingkan dengan pemakaman Islam pada
umumnya kedalam bisa mencapai 1,5 meter. Kemudian posisi kerangka terlentang
dan tangan sedekap, tapi ini tidak. Di tambah lokasi ditemukannya kerangka ini
berada di atas permukaan pemakaman umum dan tertutup batu, ini yang menjadi
pertanyaan," katanya.
Sebelum ditemukan kerangka tersebut, Wicak menyebutkan sudah
beberapa kali menemukan serpihan individu kerangka manusia. Akan tetapi serpihan
kerangka manusia itu tidak dalam keadaan utuh.
"Ini nanti akan kita kumpulkan dan akan dilakukan
penelitian, jika hasilnya ini adalah kerangka baru kisaran 60-an maka kita
nyatakan selesai dan jika (usia) lebih lama, ini yang akan kita gali kembali
kira-kira hubungan kerangka ini dengan situs Kumitir ," papar Wicak.
Guna meneliti temuan kerangka manusia itu, BPCB Trowulan
sudah bekerjasama dengan tim ahli dari Universitas Airlangga. Rencananya tim
tersebut akan turun ke lapangan untuk melakukan pemeriksaan terkait dengan
temuan tengkorak tersebut.
"Rencananya mereka bakal datang lagi pekan depan.
Dengan agenda pengambilan sampel yang dilanjutkan identifikasi lebih
mendalam," terang Wicak.
Proses eskavasi situs Kumitir ini sudah berlangsung sebanyak
tiga tahap. Dimulai tanggal 23-27 Februari 2021, dan dilanjutkan lagi 1-30 Maret
2021. Sementara tahap pertama dilakukan pada tahun 2019. Pada 2019, proses
eskavasi menemukan talud sisi timur sepanjang 200 meter.
Kemudian pada tahap kedua di tahun 2020, para arkeolog BPBC
Trowulan, menemukan dinding berbentuk persegi dengan panjang 316 meter. Luas
situs Kumitir diperkirakan seluas enam hektare dengan dinding keliling
berbentuk persegi. Kemudian ada bangunan utama yang sedikit menjorok ke dalam
di sebelah timur.
"Sesuai hipotesis terdapat dinding keliling berbentuk
persegi dengan panjang 316 dan dinding timur kita masih dalam pencarian dan
kita lanjut pada 2021 ini. Untuk posisinya menghadap barat, karena kita
menemukan dugaan adanya gerbang ," tandas Wicak. [dhn]