WahanaNews.co | Kapal pengangkut material batu andesit, untuk pengaspalan ulang Sirkuit Mandalika, diterjang badai kuat dengan ketinggian ombak lebih dari 3 meter di perairan Palu ke arah Lombok.
Kapal TB BLM 01 Samarinda itu hilang kontak sejak berangkat dari Pelabuhan Palu, Minggu (20/2) pekan lalu.
Baca Juga:
UMKM Binaan Pertamina Jadi Daya Tarik Wisatawan di Pertamina Grand Prix of Indonesia 2024
Kapal yang mengangkut 2.500 meter kubik batu andesit tersebut belakangan berhasil dipantau keberadaannya dan dilakukan pengawalan oleh Polairud Polda NTB menuju pelabuhan lembar Lombok.
Menurut kapten kapal, Muhammad Yusuf, kapal tersebut berangkat dari Palu sekitar jam 12 malam, Minggu (20/2) pekan lalu.
Kapal tersebut menggandeng kapal tongkang Valencia, dengan mengangkut batu andesit seberat 2500 meter kubik, untuk keperluan pengaspalan ulang sirkuit Mandalika.
Baca Juga:
DAMRI Dukung Gelaran Pertamina Grand Prix Of Indonesia 2024 di Mandalika
Namun saat dalam perjalanan, sekitar 200 mil dari pelabuhan, kapal mulai diterjang badai.
"Karena cuaca buruk, makanya terjadi lost contact dengan pihak dari daratan, setelah jalan sekitar lima hari, kami didapat oleh kapal patrol Polisi Polda NTB. Seharusnya saya sampai tanggal 25, tapi karena dihantam badai, jadinya molor sampai tanggal 27," kata Yusuf.
Direktur Polisi Air dan Udara Polda NTB Kombespol Kobul Syahrin Ritonga menyatakan bahwa pihaknya berupaya menelusuri kapal hilang kontak tersebut setelah mendapatkan laporan dari PT PP selaku kontraktor Pengaspalan Sirkuit mandalika Lombok.