WahanaNews.co | Ahli
menyebutkan fenomena hujan es yang mengguyur kawasan Cimahi, Kamis (1/7), adalah
peristiwa langka, sebagai dampak aktivitas awan Cumulonimbus.
Baca Juga:
BMKG: Hujan Petir Mengancam, Sebagian Besar Indonesia Siap-siap Basah!
"Hujan es atau hailstone dalam meteorologi disebut
sebagai rare event phenomena (fenomena langka), karena karakteristiknya,"
jelas Dosen meteorologi di Sekolah Tinggi Meteorologi, Klimatologi, dan
Geofisika (STMKG) Deni Septiadi, Jumat (2/7).
Sejumlah warga pun melaporkan terjadi hujan es di Cimahi.
"Area cimahi selatan desa utama, hujan es sangat lebat.
Hati hati," cuit akun @degixrezy.
Baca Juga:
Benarkah Hujan Dapat Pengaruhi Perasaan Seseorang? Begini Penjelasan Psikolog
Penyebab hujan es
Deni mengatakan hujan es tersebut disebabkan partikel solid
di bagian atas awan Cumulonimbus berupa bibit es (hailstone). Hailstone ini
lantas keluar dari sistem awan konvektif tapi tidak mampu dicairkan oleh
penguapan yang terjadi di atmosfer, sehingga jatiuh ke Bumi dalam bentuk es.
Padahal lazimnya dengan penguapan diluar sistem awan, hail
stone (bibit es) tadi hancur sehingga jatuh ke bumi dalam bentuk cair atau
hujan.
"Awan-awan ini saya cek jenis multisel cumulonimbus..
saya cek sangat matang ukuran diameter sel 30-40 km..suhu puncak nya mencapai
-80 (derajat) Celcius," tulisnya.
Lebih lanjut, Deni menjelaskan awan Cumulonimbus yang
sempurna terdiri dari 3 lapisan. Lapisan paling bawah awan terdiri dari tetes
air yang merupakan hasil kondensasi."Untuk awan single sel dengan 3 lapis
sempurna awan saja treshold matangnya -40 C, jadi memang sangat matang dan
sempurna," tambah Deni.
Lapisan kedua, merupakan lapisan campuran terdiri dari tetes
sangat dingin (super cooled water) dan kristal es. Karena partikel tetes
sebelumnya diangkat dan didinginkan melewati freezing level 0 derajat Celcius.
Lapisan terakhir (top cloud) semua partikel akan berada
dalam bentuk solid (es) karena dinginnya suhu bisa di bawah -40 C
Meski demikian, Deni mengungkap tidak semua awan Cumulonimbu
bahkan yang multi sel mengakibatkan hujan es di permukaan. Sebab, terbentuknya
hujan es dipengaruhi oleh kondisi penguapan diluar sistem awan yang
mempengaruhi terjadinya presiptasi.
"Jadi sekali lagi saya sampaikan, sepanjang terbentuk
awan Cb potensi hailstone selalu ada." [qnt]