WahanaNews.co, Bandung - Ikatan Mahasiswa Angkatan Muda Siliwangi (IMA AMS) menggelar Forum Group Discussion (FGD) yang bertemakan Mencerdaskan Kehidupan Bangsa Ditengah Lahirnya Budaya Pragmatisme Politik dan Politik Identitas.
Diketahui, forum diskusi yang dilaksanakan di Aula Angkatan Muda Siliwangi Jalan Braga no 25B Kota Bandung tersebut turut menghadirkan akademisi sekaligus pakar politik, Rocky Gerung.
Baca Juga:
Murka di Hadapan Rocky Gerung, Inilah Profil Silfester Matutina
Dalam kesempatan tersebut, Rocky yang menjadi Key Note Speech dalam diskusi itu, menyatakan bahwa IMA AMS memiliki gagasan nilai dan semangat Siliwangi yang tetap hidup hingga saat ini.
"Saya disini mencoba memberi pemahaman tentang keadaan negara, yang memiliki krisis intelektualitas," kata Rocky.
Tak hanya itu, Rocky juga menyebutkan jika AMS bernyali besar karena mengundang dirinya menjadi pembicara dalam dialog dan diskusi tersebut.
Baca Juga:
Viral Debat Panas Rocky Gerung Vs Silfester Matutina di Layar Kaca
"AMS mengambil resiko dengan mengundang suatu pembicaraan dengan saya, tentang masa depan bangsa. Hal itu saya bunyikan pada AMS," katanya.
AMS itu, lanjut Rocky menjadi wakil dalam gerakan kegelisahan publik. Dan AMS juga adalah yang bisa mewakili kegerahan atau kegelisahan publik terhadap masa depan.
"Oleh karena itu tadi dibahas disitu tentang ekonomi, tentang politik, tentang kemampuan generasi baru untuk memberi harapan bahwa Indonesia bisa ditemukan dengan jalan pikiran yang sehat," ungkapnya.
Sementara itu, Ketua PPP IMA AMS, Muhammad Ryan Ibrahim menyampaikan bahwa dinamika dan fenomena saat ini, menjadi gagasan untuk terselenggaranya FGD kali ini.
"Jadi kita ingin menambah wawasan sesuai dengan tema kali ini yakni mencerdaskan kehidupan bangsa ditengah lahirnya budaya pragmatisme politik dan politik identitas. Untuk itu kita mengundang Rocky Gerung selaku akademisi dan pakar politik yang paham permasalahan secara fundamental," paparnya.
Ryan juga menyampaikan, fokus pembahasan dalam FGD tersebut ialah situasi dan kondisi negara serta perpolitikan saat ini.
"Tadi kita bahas bersama soal pemahaman politik secara dasar dan fundamental. Lalu kemudian edukasi terkait lahirnya isu-isu politik praktis menuju tahun politik 2024. Serta strategi memahami isu-isu politik identitas, dan perdebatan politik identitas ditengah masyarakat," jelas Ryan.
Ryan juga menyatakan, diskusi akal sehat ini, bisa menjadi motor penggerak dan langkah nyata selaku mahasiswa, dalam merespon dinamika yang terjadi saat ini.
"Tentunya kami mengajak seluruh mahasiswa dan pemuda untuk memulai movement serupa untuk mencapai tujuan demokrasi yang sehat, bijak, dan transparan. Kami melihat, dalam kontestasi di semua tingkat pemilihan kalah di modal finansial," kata dia.
Padahal, lanjut Ryan Ibrahim, banyak sosok yang bahkan kaya intelektual, berjiwa sosial tinggi justru kalah karena finansial.
"Fenomena ini menjadi keresahan dalam demokrasi Indonesia. Melalui FGD ini semoga jadi pembelajaran bagi generasi muda mahasiswa mahasiswi di jawa Barat, dalam memahami isu-isu politik yang berkembang saat ini," tuturnya.
Pada kegiatan tersebut, turut dihadiri oleh Organisasi Mahasiswa Kepemudaan di lingkungan Jawa Barat, pengurus pusat Angkatan Muda Siliwangi dan Badan-Badan Otonom, PJ. Ketua Umum Angkatan Muda Siliwangi Rully Alfiady, Ketua BPP IMA-AMS periode 1993-1995 Indra Sindya Laksmana dan lain-lain.
[Redaktur: Sandy]