WahanaNews.co | Warga Afghanistan pencari suaka tinggal di tenda-tenda kemah di samping kantor UNHCR, Kebon Sirih, Jakarta Pusat (Jakpus). Mereka bertahan hidup dengan cara meminjam uang dan menunggu bantuan dari warga sekitar.
Ali (39), salah satu pencari suaka, mengatakan sudah 3 pekan berkemah di Kebon Sirih. Dia hidup berkat pinjaman uang dari teman-teman sesama warga Afghanistan.
Baca Juga:
Bio Farma Hibahkan 10 Juta Dosis Vaksin Polio untuk Afghanistan
"Selama ini saya minta pinjam dari teman-teman yang saya kenal," kata Ali saat ditemui detikcom di lokasi, Kamis (2/9/2021).
Karena hidupnya tak tentu, Ali berharap mendapat resettlement dan bisa memulai kehidupan yang baru di negara ketiga. Ali sudah 9 tahun hidup sebatang kara di Indonesia.
"Kalau saya, insyaallah dapat resettlement dan pindah ke negara ketiga, dan saya dapat kerja, apa yang selama 9 tahun ini harus saya kembalikan ke mereka," ujar dia.
Baca Juga:
Afghanistan Kembali Gempa Bumi Berkekuatan 6,3 Magnitudo
Ali berniat terus melakukan protes kepada UNHCR hingga tuntutan dirinya dan para pencari suaka lain dipenuhi. "Ikut protes. Silent protest," kata Ali.
Ali mengaku sebelumnya tinggal di Cisarua, Bogor, Jawa Barat. Sementara itu, pencari suaka lainnya, Nargais (37), pindah ke Kebon Sirih bersama putrinya dan kakak laki-lakinya.
Nargais mengatakan dia sudah 4 tahun menjanda karena suaminya dibunuh tentara Taliban. Sebelumnya di Kebon Sirih, dia tinggal di Kalideres, Jakarta Barat (Jakbar).