Sementara itu korban pemukulan, Ivan Nurhalim mengatakan
saat razia PPKM, warkop miliknya sebenarnya sudah tutup. Hanya saja, saat itu
dirinya bersama istrinya sedang live endorse dengan memakai musik dan langsung
didatangi tim PPKM.
"Awal kejadiannya saya sama istri lagi live musik.
Karena dengar ada suara musik, mereka (tim PPKM) masuk. Cuma saat itu kami
sudah tutup dan tidak ada pengunjung," ujarnya
Baca Juga:
Wajib Mampir! Nongkrong Asyik Berkonsep Klasik di Antapani Bandung
Saat itu, tim PPKM datang menegur dan menasehati agar
mematuhi aturan untuk tutup pada pukul 19.00 Wita. Setelah teguran tersebut,
satu anggota Satpol PP masuk dan langsung menunjukki istri saya.
"Ada satu anggota Satpol masuk dan tunjuki istri ku.
Sudah itu dia tampar saya, berdiri ku lawan dan langsung ditampar istri ku
padahal lagi hamil," bebernya.
Saat itu, dirinya tidak melawan dan memilih untuk merekam
kejadian pemukulan tersebut. Ia mengaku sudah melakukan visum di rumah sakit
untuk menjadi bukti saat melapor ke polisi.
Baca Juga:
Diduga Miliki Sabu 23,7 Gram, Manager Sekaligus Barista Kafe Vonna Siantar Ditangkap
"Dia tampar keras pipi ku dan istri ku. Ada bukti visum
dari rumah sakit," kata dia.
Akibat kejadian tersebut, dirinya ingin anggota Satpol PP
Gowa yang melakukan kekerasan terhadapnya dan istrinya dipidanakan.
"Pokoknya anggota Satpol PP itu harus dipidanakan. Saya
tidak terima, makanya saya tempuh jalur hukum," kata dia. [qnt]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.