Salah
satunya adalah penambahan tenaga kesehatan di DKI Jakarta yang mulai kelelahan
menghadapi lonjakan kasus di Jakarta.
"Contohnya
apa, kita akan butuh tenaga relawan untuk bisa tampil di rumah sakit-rumah
sakit yang memang kita akui sekarang sudah tidak mampu menghadapi virus yang
begitu luar biasa ini," tutur Johnny.
Baca Juga:
Gelaran Formula E 2024 Batal, DPRD DKI Sebut Pemilu Lebih Penting
Terlebih
lagi, kondisi keuangan di Jakarta yang saat ini mengkhawatirkan.
Menurut
Johnny, sudah sepatutnya Pemprov DKI memiliki sense of crisis seperti kota-kota besar di dunia yang dikepung
masalah pandemi.
"Artinya,
dengan adanya krisis keuangan Pemprov DKI Jakarta, bahkan hampir seluruh
provinsi bahkan mungkin dunia, ini menurut saya Pemprov jangan ada lagi pikiran
untuk melaksanakan Formula E itu," ucap dia.
Baca Juga:
Mahfud MD Mengaku Tidak Tahu Soal Anies Baswedan Akan Jadi Tersangka KPK
Pemprov DKI keukeuh Tak Mau Tarik Uang Penyelenggaraan
Formula E
Project
Director Sportainment PT Jakarta Propertindo (Jakpro), M Maulana, mengatakan, sebagai badan usaha
milik daerah (BUMD) yang ditunjuk Pemprov DKI menjadi penyelenggara Formula E,
pihaknya tetap akan melaksanakan ajang balap itu.