Pramono menanyakan apakah Pemprov DKI telah menguji karakteristik tanah sebelum membuat sumur resapan. Sebab berdasarkan kajian terdahulu, sumur resapan efektif di Jakarta lantaran karakteristik tanah yang ada tersusun dari endapan marin dan aluvium karena proses fluvial (sungai), dan teksturnya cenderung halus (lempung).
"Jika hal ini benar, maka resapan yang dibangun tidak cukup efektif meresapkan air," tegasnya.
Baca Juga:
Tanggapi Aspirasi FWR DAS Rawalumbu, Komisi II Bakal Lakukan Hal Ini
Selain aspek karakteristik tanah, fungsi sumur resapan ideal adalah kedalaman muka air tanah. Jika air tanahnya dangkal, sumur resapan otomatis tidak dapat dibangun.
Mengingat Jakarta merupakan dataran rendah, Pramono ragu sumur resapan yang dibangun saat ini optimal mengendalikan banjir. Hal ini lantaran kondisi tanah Jakarta sudah berada di titik jenuh.
"Maka sebaiknya dicari di derah-daerah hulu, bukan di daerah hilir (dataran rendah), yang mana cenderung memiliki air tanah yang dangkal," pesan Pramono.
Baca Juga:
BPBD Sulawesi Tengah Laporkan 875 KK Terdampak Banjir di Morowali Utara
Data yang diterima Pemprov DKI, genangan terjadi di 19 titik. Genangan paling banyak terpantau di wilayah Jakarta Barat yaitu 12 titik. Lalu, Jakarta Timur dan Jakarta Utara ada tiga titik lokasi.
Berikut daftar lokasi genangan di Jakarta akibat hujan pada 18 Januari 2022: