WahanaNews.co | Stok kebutuhan bahan pokok di Provinsi Jawa Barat (Jabar) dipastikan aman menjelang Natal 2022 dan Tahun baru 2023 (Nataru). Pasalnya pasokan 11 komoditas bahan pokok mengalami surplus.
Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan (DKPP) Provinsi Jawa Barat, Moh Arifin Soedjayana mengatakan, berdasarkan catatan hingga November 2022 pasokan bahan pokok alami surplus.
"Hingga akhir November 2022 kemarin, berdasarkan data aplikasi neraca yang di-input oleh kabupaten/kota, secara rata-rata 11 komoditas pangan strategis mengalami surplus," ucapnya, pada Kamis (8/12/2022).
Baca Juga:
Pertama di Jabar: Kejari Bandung Ajukan Pencabutan Status Ayah Pelaku Kekerasan
Disebutkannya, data neraca pangan bahan pokok strategis secara umum di 27 kabupaten/kota dinyatakan aman.
Adapun Ke-11 komoditas pangan strategis tersebut yakni beras, jagung, bawang merah, daging ayam, daging sapi, telur ayam, gula pasir, cabai besar dan cabai rawit, minyak goreng, lalu bawang putih.
DKPP Jabar mencatat ketersediaan beras di Jawa Barat saat ini mencapai 199,620 ton, sementara kebutuhan mencapai 84,901 ton. Artinya ada surplus sebanyak 114,119 ton. Kemudian beras terpantau dijual dengan harga Rp10.830 per kilogram.
"Ada beberapa daerah yang mengalami defisit beras seperti Kabupaten Bandung, Kabupaten Sukabumi, Cianjur, dan Kota Cimahi, kemudian sisanya surplus," ucapnya melansir dari Antara.
Untuk komoditas bawang merah juga mengalami surplus, di mana ketersediaan mencapai 5,258 ton sementara kebutuhan 4,392 ton, sehingga surplus 866 ton dengan harga jual Rp30.321 per kilogram.
Sementara untuk daging sapi ketersediaan mencapai 3,340 ton dengan kebutuhan mencapai 2,454 ton atau mengalami surplus hingga 886 ton dengan harga jual Rp133.883 per kilogram. Lalu untuk telur ayam, dengan kebutuhan sebanyak 13,042 ton, ketersediaannya mencapai 14,593 ton.
Baca Juga:
Survei Indikator: Elektabilitas Dedi Mulyadi-Erwan Unggul di Pilgub Jabar
Dia memastikan DKPP Jawa Barat terus melakukan pemantauan dan pemeriksaan keamanan produk hewan menjelang Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) seperti Natal dan Tahun Baru, bersama organisasi perangkat daerah dan instansi terkait di daerah.
Berdasarkan hasil pemantauannya, ketersediaan produk hewan aman dan fluktuasi harga relatif wajar.
"Tentunya kami terus memantau dan memastikan ketersediaan dan keamanan pangan menjelang Natal dan Tahun Baru terjamin," ujar Arif. [ast]