WahanaNews.co | Atas
terjadinya dugaan pelanggaran protokol kesehatan (prokes), Wali Kota Blitar,
Santoso, akhirnya mengaku khilaf. Pelanggaran itu terjadi dalam acara pesta
tasyakuran, yang saat ini masih dalam penyelidikan aparat kepolisian.
Baca Juga:
Polisi Sebut Antok Pelaku Mutilasi Wanita di Ngawi Tampak Tak Menyesal
Santoso mengaku terlena dalam suasana, dan karenanya ia
meminta maaf. "Secara prinsip saya mohon maaf atas kekhilafan saya,"
ujar Santoso kepada wartawan, Sabtu (13/3/2021).
Pesta tasyakuran yang terekam video dan viral di media
sosial tersebut, berlangsung di gedung Kusumo Wicitro, kompleks rumah dinas Wali
Kota Blitar. Dalam rekaman berdurasi 4 menit 28 detik, Santoso terlihat tidak
mengenakan masker. Santoso bernyanyi, berjoget sekaligus menyawer sejumlah
biduanita berpenampilan seksi. Semuanya juga tidak mengenakan masker.
Begitu juga dengan puluhan orang yang berjoget
berdesak-desakan. Sebagian besar juga tidak memakai masker. Santoso mengatakan,
acara tasyakuran yang melibatkan relawan pemenangan pilkada 2020, bersifat
spontan. Acara tasyakuran tersebut wujud terima kasihnya karena sudah dibantu
dalam memenangkan pilkada.
Baca Juga:
Air Mata Tak Berhenti Mengalir, Tersangka Mutilasi di Ngawi Luluh Saat Ditanya Soal Ini
Dan meskipun berlangsung di kompleks rumah dinas, ia mengaku
hanya diundang. "Mereka (relawan) mengundang saya secara spontanitas dan
saya diminta untuk nyanyi ," kata Santoso menjelaskan.
Santoso juga mengatakan, sebelum acara berlangsung, protokol
kesehatan telah diterapkan. Yakni mulai masuk ruangan, cuci tangan, membasuh
dengan hand sanitizer serta memakai masker.
Jumlah yang hadir di acara sekitar 30-40 an orang. Hanya
saja, saat menyanyi diakui Santoso masker memang dilepas . "Masak saya
dibantu, berhasil, diminta menyumbang nyanyi masak gak mau," tambah
Santoso. Usai menyanyi, Santoso mengaku kembali mengenakan masker. Saat
menyalami para relawan, ia juga mengaku mengingatkan untuk senantiasa memakai
masker.
Kendati demikian dalam rekaman video yang viral tersebut, masyarakat
melihat dirinya melepas masker Santoso tampak asyik dalam suasana pesta yang
tidak lagi mengindahkan aturan prokes. Santoso mengaku saat itu telah khilaf.
Ia juga mengatakan terlena dalam suasana. Santoso berharap polemik yang terjadi
saat ini bagian dari kepedulian masyarakat kepadanya.
Dengan meminta maaf, ia berharap suasana tidak
berlarut-larut. Suasana di Kota Blitar, kembali kondusif. Sebab masih banyak
tugas sebagai kepala daerah di Kota Blitar yang harus ia jalankan. Termasuk
menangani persoalan COVID-19 yang setiap hari Selasa dan Jumat melakukan
evaluasi. "Saya sadar dan terima kasih telah diingatkan. Itu bagian dari
kekhilafan saya. Terlena dalam suasana," kata Santoso.
Sementara Kapolres Blitar Kota, AKBP Yudhi Hery Setiawan
sebelumnya mengatakan, pihaknya tengah melakukan penyelidikan kasus dugaan
pelanggaran prokes di acara pesta tasyakuran Wali Kota Blitar. Sebanyak lima
orang telah diperiksa. Polisi yang berkordonasi dengan dinas kesehatan juga
meminta peserta tasyakuran dilakukan swab test.
Terkait pemeriksaan Wali Kota Blitar, Yudhi mengatakan masih
menunggu hasil gelar perkara. Ketika nanti dipanggil untuk dimintai keterangan,
Yudhi optimis Wali Kota Blitar akan kooperatif. "Nanti kita akan melakukan
gelar perkara terlebih dahulu (pemanggilan Wali Kota)," kata Yudhi. [dhn]