Pemantauan kualitas air dilakukan secara rutin, disertai program edukasi dan sosialisasi mengenai pentingnya pengelolaan sampah yang benar. DLH juga berencana menyediakan fasilitas pengelolaan sampah yang memadai agar warga tidak lagi membuang sampah ke kali.
DLH meminta warga tetap waspada terhadap dampak pencemaran dan menjaga kebersihan lingkungan, termasuk mengelola sampah dengan benar. Warga juga diimbau melaporkan segala bentuk pencemaran.
Baca Juga:
Muara Enim Rayakan World Cleanup Day: Gotong Royong Bersihkan Hutan Kota Sungai Aur
“Warga dapat melaporkan pencemaran lingkungan kepada DLH untuk ditindaklanjuti,” ujarnya.
Sejumlah warga mengaku sangat terganggu oleh bau dari Kali Cakung Drain. Tursini (56), salah satu warga setempat, mengatakan aroma limbah kerap berubah-ubah.
“Bau, kadang suka bau gas, bau karet, baunya enggak jelas macam-macam lah. Kadang tiap hari bau, kadang enggak,” ucapnya.
Baca Juga:
Pengelolaan Bank Sampah Yogyakarta Perlu Dorongan Agar Berkembang Sebagai Unit Bisnis
Karena itu, ia kerap memakai masker saat beraktivitas di sekitar bantaran kali. Warga lainnya, Dani (32), mengatakan bau menyengat biasanya muncul saat air laut sedang surut.
“Mengikuti pasang surut air, kalau lagi surut bau, kalau pasang enggak,” ujar dia. Selain mengganggu pernapasan, ia khawatir bau tersebut membawa risiko penyakit.
Perbaikan sudah mendesak