WahanaNews.co | Kasus perundungan yang menimpa anak 11 tahun di Tasikmalaya yang dipaksa setubuhi kucing terus menjad sorotan publik.
Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Kabupaten Tasikmalaya melakukan pendampingan kepada terduga pelaku dan keluarganya.
Baca Juga:
Siswa Dibully hingga Masuk RS, SMK Gorontalo Sebut Tak Ada Perundungan
Dari hasil penelusuran kepada terduga pelaku, P2TP2A mengambil kesimpulan awal.
Dugaan kasus perundungan ini tidak 100 persen kesalahan anak-anak.
Akan tetapi kasus ini terjadi juga karena pola asuh yang kurang dari orang tua.
Baca Juga:
Bela Orang Tua saat Diolok-olok, Pelajar SMA di Bagan Sinembah Digorok Temannya Sendiri
Salah satunya penggunaan media sosial yang tidak diawasi.
P2TP2A melihat, kejadian ini bukanlah 100 persen perundungan atau bullying, Sebab korban saat melakukan itu tidak dalam paksaan.
Namun itu baru dari sudut pandang ketiga terduga pelaku.
"Bukan persoalan perundungan kalau keterangan anak. Soalnya tidak ada paksaan waktu itu. Tapi kami tetap menyatakan itu perbuatan yang salah," ucap Ketua P2TP2A Kabupaten Tasikmalaya An'an Yuliati dilansir dari detikJabar, Senin (25/7/2022).
Pengakuan ketiga terduga pelaku itu sejauh ini belum bisa dipastikan kebenarannya. Sebab, korban sudah tidak bisa dikonfirmasi karena sudah meninggal. Sehingga, pembuktiannya akan sulit dilakukan.
"Kami belum bisa memastikanya karena korbanya kan tidak bisa dikonfirmasi, sudah wafat. Sehingga fakta kebenaranya tidak bisa dibuktikan," kata dia.
Sementara untuk memperjelas kronologi peristiwa itu, pihaknya akan berkosultasi terlebih dulu dengan pihak terkait. Yang jelas, P2TP2A terus melakukan pendampingna kepada terduga pelaku.
"Itu akan kita konsultasikan terlebih dahulu untuk penjelasan itu," pungkas An'an.
Sekadar diketahui, bocah 11 tahun asal Kabupaten Tasikmalaya, Jabar, meninggal dunia setelah mendapatkan perundungan atau bullying.
Video perundungan yang dialami korban itu disebar ke media sosial (medsos). Korban dipaksa sejumlah orang untuk menyetubuhi kucing.
Korban sempat depresi hingga akhirnya meninggal dunia saat menjalani perawatan di rumah sakit. [rsy]