WahanaNews.co | Gubernur Bali Wayan Koster mengungkapkan kasus Covid-19 mengalami kenaikan tajam.
Sekarang ini kasus aktif mencapai 10 ribu lebih. Kendati begitu 90 persen di antaranya adalah orang tanpa gejala (OTG), sedangkan sisanya 10 persen dirawat di rumah sakit rujukan karena bergejala ringan.
Baca Juga:
Korupsi APD Covid Negara Rugi Rp24 Miliar, Eks Kadinkes Sumut Divonis 10 Tahun Bui
"Hanya 10 persen yang gejalanya sedang, 10 persen yang masuk ke rumah sakit. Yang 10 persen masuk ke rumah sakit ini pun ternyata juga sebagian adalah gejala ringan. Jadi ada orang yang sedikit batuk-batuk, tenggorokannya terganggu masuk ke rumah sakit. Itu sebenarnya tidak perlu masuk rumah sakit, kalau itu disaring lagi saya kira yang masuk rumah sakit tidak mencapai 10 persen," kata Koster, Denpasar, Selasa (8/2).
Dia menduga, lonjakan kasus Covid-19 di Pulau Bali dalam beberapa waktu ini terjadi karena varian baru Omicron.
"Kalau kasus aktifnya itu sekarang sudah mencapai 10 ribu lebih. Kasus aktifnya Omicron itu. Saya kira, itu sudah Omicron karena perkembangan yang sangat cepat, itu kira-kira percepatannya yang luar biasa. Saya lihat itu, dalam satu Minggu belakangan ini," ungkapnya.
Baca Juga:
Kasus Korupsi APD Covid-19: Mantan Kadinkes Sumut Dituntut 20 Tahun Penjara
Ia memaparkan, bahwa kasus Covid-19 di Bali naik setelah tanggal 15 Januari 2022. Kasus tersebut terus meningkat dan sampai empat digit.
"Kasus naik mulai pada tanggal 15 Januari. Sebelum tanggal 15 Januari itu, kasus hariannya satu digit, kemudian 15 Januari sampai 25 Januari meningkat kasusnya menjadi dua digit. Dan kemudian mulai 26 Januari meningkat menjadi tiga digit dan sekarang sudah menjadi empat digit," ujarnya.
Dengan adanya kenaikan kasus di Pulau Bali, Pemprov sudah melakukan rapat evaluasi dengan stakeholder terkait dan sesuai dengan arahan Presiden Joko Widodo.