Bagaimana kronologinya?
Melansir dari BBC News Indonesia, Pendeta GKSI Anugerah Padang, F Dachi, menyatakan kejadian tersebut berlangsung sekitar pukul 16.00 WIB. Saat itu ia sedang duduk bersama beberapa orang di teras rumah doa tersebut.
Baca Juga:
Bedah Buku "Imajinasi Islam: 70 Tahun Komaruddin Hidayat"
"Saat itu datang bapak RT dan pak Lurah. Mereka memanggil saya dan membawa saya ke belakang," katanya.
"Salah satu diantara mereka menyatakan untuk bubarkan dan hentikan kegiatan. Lalu terjadilah insiden itu," ujarnya.
Salah seorang warga Kristen lainnya, Baja Baruhu (57), mengaku sedang duduk di teras rumah doa. Baru beberapa menit duduk, menurutnya, ada beberapa pria yang datang.
Baca Juga:
Ini 3 Dosa Besar di Lingkungan Pendidikan Indonesia, Apa Upaya Kemendikbudristek?
"Mereka bersorak menyuruh pulang dan saya terkejut mendengar itu," tuturnya.
Sesaat kemudian, papar Baja, para pria melempar batu batu, memukul jendela kaca menggunakan kayu, serta menghancurkan kursi plastik yang ada di rumah doa tersebut.
Baja mengaku langsung lari keluar dan hanya melihat para pria tersebut mengamuk di rumah doa itu.