"Untuk seluruh terpidana dan satu orang yang baru ditetapkan tersangka, jujur saja kami tidak ada mengenali dan bukan anggota kelompok motor," ungkapnya.
Pasalnya, pada saat kejadian di tahun 2016 yang lalu bukan disebabkan oleh perseteruan antarkelompok bermotor.
Baca Juga:
Kapolres Samosir Himbau Stop Bullying, Geng Motor, dan Tawuran di Sekolah: Cegah Kenakalan Remaja dan Peredaran Narkoba
"Bisa kami pastikan kejadian 2016 itu bukan dari permasalahan antarkelompok motor baik XTC, Konak, GBR dan Moonraker," ujarnya.
"Kami sangat menyayangkan netizen yang selalu menyudutkan kelompok motor dalam kejadian ini," tuturnya.
Pihaknya berharap netizen untuk tetap bijak dalam menanggapi permasalahan ini. Pasalnya sampai dengan saat ini tidak ada permasalahan antar kelompok bermotor khususnya di Cirebon.
Baca Juga:
Polrestabes Medan Berhasil Tangkap 10 Anggota Geng Motor yang Bikin Onar di Medan
"Saya harap netizen jangan sangkut pautkan kami dalam kasus ini, karena kami pastikan kejadian itu bukan perseteruan kelompok motor," paparnya.
Sementara itu, Ketua Dewan Pembina Moonraker Cirebon, Indra Budi Lesmana membantah jika peristiwa kematian Vina dan Muhamad Rizky disebabkan perseteruan antarakelompok bermotor Moonraker dan XTC.
"Saya menolak keras kalau ada pernyataan kasus ini disebabkan perseteruan antara Moonraker dan XTC. Karena kita sudah menjaga kondusivitas ini setelah kelompok bermotor ini bertransformasi menjadi ormas dan OKP," bebernya.