WahanaNews.co | 41 Orang napi tewas terbakar dalam peristiwa kebakaran hebat di Lapas Kelas I Tangerang. Salah satu anggota keluarga korban, Angeline, mengungkapkan keheranannya terhadap kinerja petugas Lapas.
Selain itu, Angeline juga menanyakan terkait cepatnya api yang melahap bangunan lapas tersebut dalam kurun waktu 1 jam.
Baca Juga:
48 Napi Berisiko Tinggi dari Jatim Dipindah ke Nusakambangan
“Kok dalam kurun waktu 1 jam bisa langsung amblas rata semuanya. Itu, kan, beton, ya. Walaupun bangunan lama, tembok bukan bilik-bilik, bukan bedeng-bedeng, masa dalam kurun waktu 1 jam bisa rata semua. Pertolongannya di mana?” tuturnya di RS Polri Kramatjati, Rabu (8/9).
Angeline merupakan tante dari korban bernama Ethus. Keluarga Ethus yang datang dari Saharjo, Jakarta Selatan, mengatakan masa tahanan korban tidak lama lagi.
“Keluarga kita dibina di dalam sana berharap dijamin juga keselamatannya, berharap pulang dengan selamat. Di mana jaminan keselamatannya kalau keluarga kita dibina di sana,” tambahnya.
Baca Juga:
Bersih-bersih di Lapas Sumedang, Petugas Gabungan Gencar Sita Barang Terlarang
Angeline berharap seharusnya pihak lapas bisa lebih sigap dalam menangani kebakaran tersebut. Karena petugas yang lebih paham akan konstruksi bangunan lapas.
“Sigapnya mereka dalam membangun itu bangunan gimana? Itu, kan, ada prosedurnya, itu di mana? Sementara mereka dekat secara hukum, tahu norma-norma atau batasannya. Enggak ngertinya di situ, itu yang kita ingin minta penjelasannya,” kata dia.
“Februari ini dia keluar. Karena sudah dapat potongan remisi, ya. Terkait narkoba,” jelasnya. [rin]