Melalui laporan tersebut, pihak keluarga korban juga meminta proses pengusutan yang sedang dilakukan Polres Deli Serdang dihentikan. Pasalnya para pihak terlapor dalam kasus tersebut berskala internasional.
"Karena ada perusahaan asing dari India dan Prancis jadi kita harapkan bisa berkembang lebih besar lagi. Ini yang terlibat ada orang-orang pihak dari luar negeri kebetulan bapak ini sebagai suami almarhumah juga Warga Negara Malaysia," jelasnya.
Baca Juga:
Sindikat Avtur Kualanamu Beroperasi Sejak 2021, Raup Rp 400 Juta Sekali Beraksi
Sementara itu kuasa hukum keluarga lainnya, Putri Maya Rumanti menjelaskan kejadian naas tersebut bermula pada saat korban tengah mengantarkan keponakannya untuk bersekolah ke luar negeri.
Setelah kembali ke parkiran, korban kembali ditelepon keponakannya karena ada yang mau disampaikan. Ketika berada di lift, korban sempat menelepon keponakannya karena panik pintu lift tidak terbuka.
Pasca-telepon tersebut, korban sudah tidak bisa dihubungi dan diketahui terjauh di sela-sela lift dan baru ditemukan tewas pada tiga hari kemudian.
Baca Juga:
Avtur Kualanamu Raib 30 Ribu Liter Sekali Curi, Begini Modusnya
Putri menjelaskan pada saat pencarian tersebut awalnya pihak bandara hanya menunjukkan CCTV yang berada di luar lift saja. Padahal, kata dia, keponakan korban menyampaikan komunikasi terakhir jika korban berada di dalam lift.
"Nah, ini pertanyaan kami kenapa tidak dicek terlebih dahulu CCTV yang ada di dalam lift. Kenapa ditunjukkan CCTV yang di luar lift gitu loh," tuturnya.[eta/CNN]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.