Bahkan, lanjutnya, gangguan kesehatan mental juga mengancam anak-anak. Dicontohkan, kasus bunuh diri akibat perundungan yang terjadi di sekolah-sekolah. Hal tersebut menandakan pentingnya peran guru, teman serta orang di sekitar untuk lebih peka atau _aware_ atas kondisi satu sama lain.
"Perlu adanya sosialisasi ke masyarakat, bisa melalui tingkat Kelurahan/RW/RT hingga lembaga pendidikan, untuk mengedukasi masyarakat agar memiliki pikiran terbuka terhadap kesehatan mental," ungkapnya.
Baca Juga:
Diduga Hendak Bunuh Diri, Polantas Berhasil Selamatkan Wanita di Bogor
Tak hanya itu, menurut Khofifah, keluarga punya peran besar terhadap upaya mencegah seseorang lakukan bunuh diri. Hal yang dapat dilakukan yaitu saling membina hubungan erat, memberi perhatian penuh, mendengarkan cerita serta menghargai perasaan untuk memahami emosi antar anggota keluarga.
“Keluarga sangat menentukan proses tumbuh kembang psikologis anggota keluarganya. Keluarga menjadi faktor penting ketahanan kesehatan jiwa. Sehingga keluarga merupakan pendukung utama dalam upaya pencegahan bunuh diri,” jelasnya.
Di akhir, Gubernur Khofifah juga mengingatkan akan pentingnya penguatan secara spiritual. Pondasi sebagai seorang umat beragama menjadi kunci utama seseorang untuk sehat secara mental.
Baca Juga:
Tak Suka Hidup di Usia Tua, Peraih Nobel Ekonomi Daniel Kahneman Meninggal dengan Caranya Sendiri
"Kekuatan spiritualitas, pemahaman penuh atas keyakinan yang dianut, tentu jadi landasan seseorang dalam bertindak dan bersikap. Sehingga, ketika menghadapi masalah tidak akan gegabah dalam mengambil tindakan," pungkasnya.
[Redaktur: Alpredo Gultom]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.