"Penyebab utamanya karena hujan lebat yang terjadi dari jam 10 malam sampai 10 pagi terus belum reda sehingga mengakibatkan debit air meningkat dan ada informasi ada kebocoran pada bendungan Sindangheula yang mengakibatkan kali Cibanten meluap dan berdampak kepada warga," ungkap Syafrudin.
Adapun terkait penanganannya, Syafrudin menyampaikan, Pemkot Serang telah mendirikan Posko penyelamatan yang berpusat di Gedung Juang, sebelah alun-alun Barat Kota Serang.
Baca Juga:
BPBD Serang Catat 278 Rumah Rusak Akibat Angin Kencang Sepekan
"Kemudian kami juga membuat posko-posko. Posko utama di tempatkan di Perpustakaan di gedung juang. Jadi kalau ada masyarakat yang belum mendapatkan bantuan agar jemput bola ke gedung juang," pungkasnya.
Sementara, Kapolres Serang Kota, AKBP Maruli Ahilles Hutapea mengaku telah menyiapkan lima Posko yang dilengkapi tiga dapur umum untuk masyarakat terdampak.
Maruli juga mengaku telah meminta bantuan kepada Polda Banten agar menerjunkan anggota Sat Brimob dan Polair Polda Banten agar menurunkan perahu karet untuk mengevakuasi masyarakat dan barang-barang berharga mereka.
Baca Juga:
Pemkot Serang Komitmen Dukung Bawaslu Awasi Netralitas ASN dalam Pilkada 2024
"Kita datang untuk membantu warga mengevakuasi dan telah meminta bantuan kepada Polda agar menerjunkan anggota Dit Polair dan Brimob Polda Banten agar menerjunkan peralatan perahu karet untuk mengevakuasi Masyarakat," ucap Maruli.
Lebih lanjut Maruli menyampaikan, berdasarkan data yang diterima dari petugas BPBD Kota Serang, ada dua warga yang menjadi korban. Satu orang tersesat listrik dan satu orang lagi terkena longsor yang diakibatkan oleh banjir tersebut.
"Kita juga sudah berkoordinasi dengan BPBD, BPBD sangat membantu masyarakat. Berdasarkan data dari BPBD ada dua warga yang menjadi korban banjir. Pertama karena longsor dan kedua karena tersengat listrik," ungkap Maruli.