Tindakan keji Baginda itu akhirnya merenggut nyawa Ardziki yang masih balita. Untuk menghilangkan jejak, jasad korban dibuang ke Tapanuli Utara dengan bantuan Ardilla dan adik Baginda.
"Melihat korban tidak bergerak, pelaku merasa panik dan kemudian menyuruh ibu korban untuk memberikan pertolongan dengan cara membuat bantuan pernapasan, tetapi tidak tertolong," kata Hadi, melansir detikSumut, Minggu (15/5/2024).
Baca Juga:
Oknum Penyidik Diduga Blokir WA Korban KDRT, Widiiih..! Baru Dibuka Setelah Viral
Melihat anaknya terkapar tak berdaya, Ardilla mengangkat tubuh Ardziki ke kamar dan menutupnya dengan selimut.
Takut aksi mereka diketahui orang, para pelaku pun berencana untuk membuang jasad korban.
Kemudian, ibu korban pun menyewa mobil Avanza. Dia lalu menghubungi pelaku untuk membantunya membuang mayat korban.
Baca Juga:
Kasus Sengketa Tanah di Medan: Laporan Mangkrak 3 Tahun, Oknum Penyidik Dilaporkan ke Propam
Lalu, sekira pukul 21.00 WIB, ketiga pelaku membawa mayat korban menuju Tapanuli Utara.
Kemudian, sekira pukul 02.00 WIB para pelaku membuang jasad korban di Jalan Lintas Sipirok-Taput, tepatnya di Desa Pansur Napitu, Kecamatan Siatas Barita.
"Setelah selesai membuang mayat korban (ke Taput) ketiga pelaku kembali ke rumah," ujarnya.