Untuk melistriki ke-18 desa
tersebut, lanjut Jatmiko, PLN membangun jaringan tegangan rendah (JTR)
sepanjang 62,79 kilometer sirkuit (kms), Jaringan Tegangan Menengah (JTM) 46,09
kms, 18 Gardu dengan kapasitas 900 kVA.
Saat ini, rasio elektrifikasi
untuk wilayah NTT mencapai 88,37% per Mei 2021 dan rasio desa berlistrik telah
mencapai 96,21% per Mei 2021.
Baca Juga:
Urgensi Krisis Iklim, ALPERKLINAS Apresiasi Keseriusan Pemerintah Wujudkan Transisi Energi Bersih
Sementara itu, Jatmiko
mengaku program listrik desa ini membutuhkan sinergi dan kerja ekstra, terutama
dalam hal pengangkutan tiang ke lokasi, karena medan yang cukup sulit.
Sebagian material itu dibawa
secara manual dibantu warga desa setempat.
"Kami ucapkan terima
kasih kepada warga yang sudah dengan sukarela membantu kami," tuturnya.
Baca Juga:
Di COP29, PLN Perluas Kolaborasi Pendanaan Wujudkan Target 75 GW Pembangkit EBT 2030
Mewakili masyarakat, Camat
Alor Tengah Utara, Sabdi Makanlehi, bersyukur atas mengalirnya listrik di
wilayahnya.
Penantian panjang puluhan
tahun, akhirnya berbuah manis.
"Akhirnya setelah proses yang
panjang, masyarakat di sini bisa menikmati listrik dan berharap bisa
dimanfaatkan dengan baik oleh warga sehingga lebih meningkatkan roda ekonomi
masyarakat," ujarnya. [dhn]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.