WAHANANEWS.CO, Malang - Target sertipikasi tanah wakaf pada Kantor Pertanahan Kabupaten Malang yang diberikan oleh Kanwil BPN Jatim untuk tahun anggaran 2025 sebanyak 1300 bidang, hingga pada 15 April 2025 sudah masuk pemberkasan sekitar 1130 bidang, sudah diukur sekitar 800 bidang dan yang sudah tahap penerbitan sertipikat sekitar 400 bidang.
Demikian dikatakan Kepala Kantor Pertanahan Kabupaten Malang, Moch. Hatta, kepada wartawan, Kamis (24/4/205).
Baca Juga:
Sertifikat Hak Milik Jahrul Situmeang Hilang, Bagi yang Menemukan Diberikan Hadiah
Dikatakannya pula, pada tanggal 26 April 2025 akan ada pertemuan dengan PCNU (Pengurus Cabang Nadhatul Ulama) se Kabupaten Malang, tujuannya untuk menyisir tanah tanah wakaf yang belum diajukan permohonan sertipikasinya, kami berharap saat pertemuan itu semua cabang cabang NU di kabupaten Malang bisa memasukkan permohonan, sehingga target yang 1300 bidang itu bisa tercapai.
"Alhamdulillah, hingga saat ini progres sertipikasi tanah wakaf di kabupaten Malang termasuk teratas di seluruh Jawa Timur," tuturnya.
Keberhasilan ini menurutnya, karena koordinasi dengan semua stake holder, baik itu pengurus dari NU, Muhammadiyah dan pengurus dari rumah rumah ibadah agama lain.
Baca Juga:
Fakta-fakta Mafia Tanah di Ceger, Balik Nama Sepihak hingga Dugaan Keterlibatan Oknum Pegawai BPN
Pemda juga memberikan support buat BBWI berupa operasional karena BBWI juga sangat menentukan wakaf tersebut. Juga disupport oleh Kemenag dalam hal AIW (Akte Ikrar Wakaf).
"Setiap sertifikat yang di wakafkan itu ada AIW, jadi Kemenag itu sangat membantu. misalnya yang merupakan keharusan dalam pengurusan sertipikasi wakaf, Kemenag langsung menerbitkan," ungkapnya.
"Loket prioritas tanah wakaf, juga dibuka, jadi pemohon tanah wakaf itu sudah tidak dilayani di loket tapi langsung ke ruangan khusus, disitulah para stake holder berkolaborasi dengan BPN," ungkap mantan Kakantah Kabupaten Monokerto ini.
Juga didukung dan di support oleh tim dilapangan yang bekerja dari pagi hingga malam, dalam cuaca panas maupun hujan tetap melakukan pengukuran sehingga apa yang ditargetkan bisa tercapai.
Untuk memudahkan pelayanan sertipikasi tanah wakaf tidak lagi dilayani di loket tapi di loket prioritas dalam satu ruangan khusus, disanalah berkumpul dari BPN, NU, Muhammadiyah, BBWI, Kemenag, Pemda untuk membicarakan tentang sertifikasi
wakaf," ungkap Hatta.
Ditegaskan, hingga saat ini belum ada kendala karena BPN bersama stakeholder telah berkolaborasi dengan baik. Adapun target untuk Jatim pada Tahun Anggaran 2025 sebanyak 80.000 bidang.
[Redaktur: Sopian Simanjuntak]