WahanaNews.co | Kasus
keluarga pasien menganiaya perawat tak hanya terjadi di Palembang, Sumatera
Selatan (Sumsel). Kali ini terjadi di RSUD Dok II Jayapura, Papua, dan menimpa
perawat berinisial A (33).
"LP/449/IV/2021/Papua/Resta Jor Kota, tanggal 13 April
2021. Perkara penganiayaan yang terjadi pada Selasa, 13 April 2021 sekitar jam
20.22 WIT," kata Kapolres Kota Jayapura, AKBP Gustav R Urbinas kepada
detikcom, Selasa (20/4/2021).
Baca Juga:
Bupati Toba: Jadilah Perawat Naraja
Gustav menerangkan perawat A adalah tenaga medis honorer
RSUD Dok II Jayapura. Perawat A dianiaya saat menerima pasien rujukan yang
kemudian tak tertolong nyawanya saat ditangani di Instalasi Gawat Darurat
(IGD).
"(Pelaku) seorang laki-laki yang belum diketahui
identitasnya. Korban selaku perawat pada RSUD Dok II Jayapura melaksanakan
dinas sore, kemudian sekitar jam 16.00 WIT seorang pasien rujukan berjenis
kelamin perempuan masuk di ruang IGD dengan diantar oleh dua orang
keluarganya," terang Gustav.
"Pasien tersebut menurut diagnosa mengalami penurunan
kesadaran dan sesak berat, sehingga terhadap pasien dilakukan pemeriksaan awal
oleh dokter J dan dokter E, dibantu oleh korban," imbuh Gustav.
Baca Juga:
Keroyok Perawat Puskesmas di Sulsel, Polisi Tangkap Bapak dan Anak
Korban dan dua dokter jaga IGD saat itu menyampaikan soal
kondisi pasien yang menurun kepada keluarga pasien. Hingga akhirnya pasien
meninggal dunia pukul 20.00 WIT.
"Namun salah seorang dari keluarga pasien tersebut
tidak mau menerima kenyataan, serta menuduh bahwa pihak rumah sakit tidak
menangani pasien dengan baik," jelas Gustav.
Gustav menjelaskan dokter lainnya yang berinisial G lalu
berupaya menenangkan emosi keluarga pasien. Namun salah satu keluarga pasien
itu menghampiri perawat A dan memukul perawat A.
"Setelah itu pelaku membanting alat medis EKG di ruang
IGD, dan sekitar 10 menit kemudian pelaku meninggalkan tempat kejadian. Akibat
dari pemukulan tersebut, korban mengalami luka memar dan bengkak di dahi
sebelah kanan serta menjalani rawat jalan di RSUD Dok II Jayapura," tutur
Gustav.
Gustav menyampaikan pihaknya telah meminta keterangan
perawat A, melakukan visum, dan mengidentifikasi pelaku. Tindak lanjut ke
depan, tambah Gustav, penyidik akan meminta keterangan tambahan ke korban dan
memanggil saksi-saksi dalam peristiwa tersebut, serta terus mencari pelaku. [dhn]