Namun, kata dia,
prestasi bisa di bidang apa pun.
Salah satu
contohnya,
adalah para tokoh yang telah mengibarkan Indonesia dalam percaturan dunia
internasional.
Baca Juga:
Mensos Risma Belikan Rumah untuk Ibu dan Anak yang Tinggal di Tepi Hutan
Kehadiran museum
menjadikan anak-anak ke depan tidak salah memilih idola dan bisa mengambil
motivasi dari tokoh dan orang berprestasi.
"Jika tidak ada
wahana berupa museum, maka anak-anak belum tentu tahu mereka yang telah
berprestasi dan membawa nama harum Indonesia di tengah dunia, " katanya.
Eri Cahyadi
menyambut baik kehadiran museum agar menjadi contoh bagi anak-anak Surabaya dan
tempat lainnya di Indonesia.
Baca Juga:
Mensos Risma Upayakan Obat "Long Acting" yang Lebih Efektif untuk ODGJ
"Supaya anak-anak
punya contoh dan insyaallah mengetahui perjuangan mereka yang berprestasi
kepada bangsa dan negara. Untuk koleksi, akan terus bertahap ditambah, " ujar
Eri.
Museum Gelora
Pancasila kembali lagi di bawah Pemkot Surabaya pada 2018, usai sebelumnya dikuasai pihak lain.
Museum berfungsi
untuk olahraga masyarakat dengan fasilitas lapangan basket, voli, lapangan thor (lapangan sepak bola dan lintasan
atletik berstandar internasional), sehingga dapat meningkatkan taraf kesehatan
masyarakat.