"Arti dari moto tersebut adalah menceritakan silsilah kampung Cilimus teh tanda mustika. Apa mustiknya? Yaitu ke gotong royongan, kebersamaan dan saling membantu satu sama lainnya," ungkapnya.
Sementara itu, Ketua Karang Taruna Famili Dusun Cilimus, Fikri mengatakan, tidak hanya pagi hari acara tersebut dilaksanakan. Pada siang hari pun warga melakukan pawai mengelilingi desa.
Baca Juga:
Kepulangan Jamaah Haji di Pandan, Tapteng: Suatu Tradisi Baru yang Penuh Makna
Bahkan, dalam kegiatan itu berbagai pertunjukan pun turut dipentaskan. Diantaranya kuda lumping, tari umbul, seni dog-dog, dan seni tanji.
"Arak-arakan kali ini, semua warga dusun ikut berpartisipasi memeriahkan acara tersebut" ungkap Fikri.
Fikri juga menambahkan, ruatan tersebut bertemakan rasa syukur selaku warga Dusun Cilimus terhadap yang allah berikan.
Baca Juga:
Pagelaran "Nyi Pohaci Ngaraksa Diri" Warnai Upacara Adat Ngalaksa
"Dengan cara bergotong royong 'ngahiji, ngajadi dan ngabukti' karena Dusun Cilimus memiliki karakter yang sangat khas. Yaitu kebersamaan dan kekompakan," tambahnya.
Terakhir, lanjut Firki, pada malam Minggu ini, pihaknya akan mempertunjukan seni bangreng siang malam. Sementara Malam Sabtu ini akan mengadakan gelar budaya.
"Dusun Cilimus juga mendapatkan sorotan baik dari pihak UPTD pengelolaan kebudayaan dan pariwisa provinsi jawa barat," pungkasnya. [rsy]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.